Peristiwa Sejarah Indonesia Paling Penting dari Masa ke Masa, Penjajahan-Reformasi

ADVERTISEMENT

Peristiwa Sejarah Indonesia Paling Penting dari Masa ke Masa, Penjajahan-Reformasi

Siti Nur Salsabilah - detikEdu
Senin, 08 Sep 2025 06:30 WIB
Indonesian students throw streamers from a rooftop over a crowd gathered in front of the Split Dome of the Assembly Hall of Parliament in Jakarta 20 May. Thousands rallied at the parliament while security forces maintained tight controls on the streets leading to the presidential palace and on the capitals main avenues. AFP PHOTO/KEMAL JUFRI (Photo by KEMAL JUFRI / AFP)
Foto: AFP/KEMAL JUFRI/Mahasiswa menduduki DPR Mei 1998
Jakarta -

Indonesia dikenal sebagai bangsa besar dan kaya akan sejarah. Dalam perjalanannya, terdapat peristiwa sejarah Indonesia yang penting dari masa ke masa. Apa saja?

Perlu diketahui, pengetahuan tentang peristiwa sejarah Indonesia penting untuk dipelajari sebagai pemahaman atas identitas bangsa. Tujuannya agar setiap generasi belajar dari peristiwa masa lalu dan dapat menghargai jasa para pahlawan.

Sebagai contoh, pada Agustus 1945 menjadi tonggak penting sejarah Indonesia sebagai negara merdeka. Momen ini ditandai dengan teks proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Berikut ini rangkuman peristiwa-peristiwa sejarah Indonesia paling penting, dikutip dari buku Sejarah Indonesia Modern karya M. C. Ricklefs.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Peristiwa Sejarah Indonesia Paling Penting

1. Masuknya Islam ke Nusantara

Sekitar abad ke-13, Islam mulai masuk lewat jalur perdagangan. Pedagang asal Arab, Gujarat, hingga Persia juga membawa ajaran Islam, bukan hanya barang. Islam cepat berkembang karena penyebarannya damai dan bisa menyatu dengan budaya lokal. Inilah awal mula perubahan besar di Nusantara.

2. Kedatangan Bangsa Eropa

Portugis sampai di Malaka tahun 1511, disusul Belanda yang kemudian mendirikan VOC pada 1602. Sejak saat itu, jalur perdagangan rempah dikuasai Eropa. Kolonialisme panjang ini telah memicu penderitaan rakyat dan akhirnya melahirkan perlawanan di banyak wilayah di Nusantara.

ADVERTISEMENT

3. Perlawanan Rakyat dan Perang Kolonial

Perang Diponegoro (1825-1830) merupakan perlawanan besar rakyat Jawa dipimpin Pangeran Diponegoro dan yang menewaskan ratusan ribu jiwa di kedua belah pihak dan hampir membuat keuangan Belanda kolaps.

Perang Padri (1821-1837) pemicu awalnya yakni agama di Minangkabau, kemudian berkembang jadi perlawanan melawan Belanda.

Perang Aceh (1873-1904) berlangsung cukup lama dan membakar semangat rakyat Aceh untuk berjuang hingga titik darah penghabisan melawan Belanda.

4. Pergerakan Nasional dan Sumpah Pemuda (1908-1928)

Pergerakan Nasional ditandai dengan berdirinya organisasi modern Budi Utomo (1908), Sarekat Islam, dan Indische Partij.

Dideklarasikannya Sumpah Pemuda (1928) menjadi tonggak persatuan dengan ikrar "Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa Indonesia". Semangat kebangsaan semakin menguat menghadapi kolonialisme.

5. Proklamasi Kemerdekaan (17 Agustus 1945)

Kekosongan kekuasaan setelah Jepang menyerah pada Sekutu dimanfaatkan oleh Soekarno-Hatta dan segenap rakyat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Proklamasi ini langsung memicu revolusi fisik melawan Belanda yang ingin kembali berkuasa (1945-1949).

6. Konferensi Asia-Afrika (1955)

Digelar di Bandung, diikuti 29 negara Asia dan Afrika.Indonesia berperan sebagai pemimpin negara berkembang melawan kolonialisme. KAA memperkuat posisi Indonesia di mata dunia internasional.

7. G30 S/PKI 1965

Peristiwa Gerakan 30 September (G30S) pada 1965 menewaskan sejumlah perwira tinggi TNI AD. orde baru menuduh Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai dalang. Peristiwa ini memicu transisi kekuasaan dari Soekarno kepada Soeharto dan diikuti oleh pergolakan sosial besar-besaran.

8. Lahirnya Orde Baru dan Pembangunan Ekonomi (1966-1998)

Pasca G30S, Jenderal Soeharto mengambil alih kekuasaan dan memulai orde baru. Era ini membawa stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi melalui program Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun).

Namun, orde baru juga ditandai dengan sentralisasi kekuasaan, militerisme, dan praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) yang akhirnya menimbulkan ketimpangan sosial dan menjadi akar krisis di kemudian hari.

9. Reformasi 1998

Tekanan massa yang begitu besar, ditambah dengan kerusuhan dan situasi negara yang tidak stabil, akhirnya memaksa Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, setelah 32 tahun berkuasa. Era reformasi dimulai serta membuka jalan bagi demokrasi, pemilu multipartai, dan juga kebebasan pers.

Itulah beberapa peristiwa sejarah Indonesia yang paling penting dan berpengaruh dalam membentuk nation-state Indonesia seperti sekarang ini. Selain peristiwa di atas, masih banyak peristiwa lain seperti Konfrontasi dengan Malaysia, Pendudukan Jepang, hingga Tsunami Aceh 2004 yang memiliki dampak sangat signifikan.


*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads