llmuwan Temukan Bukti Nenek Moyang Manusia Mungkin Pernah Hibernasi

ADVERTISEMENT

llmuwan Temukan Bukti Nenek Moyang Manusia Mungkin Pernah Hibernasi

Cicin Yulianti - detikEdu
Minggu, 07 Sep 2025 16:00 WIB
Liang Bua, Flores, NTT, gua tempat ditemukannya jejak kehidupan Homo floresiensis.
Ilustrasi gua tempat manusia purba berhibernasi. Foto: Rosino/Wikimedia Commons
Jakarta -

Hibernasi adalah istilah yang melekat pada kebiasaan hewan seperti beruang. Mereka menghabiskan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk tidur (hibernasi).

Apakah hanya hewan yang bisa melakukannya, manusia tidak? Mungkin terdengar seperti cerita fiksi jika ada manusia yang pernah mengalaminya.

Namun, ternyata beberapa peneliti menemukan tanda-tanda bahwa manusia dulu pernah hibernasi seperti beruang atau kelelawar. Hal ini diungkap penelitian terbaru dari para ilmuwan Yunani dan Spanyol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti menemukan jejak-jejak mencurigakan dalam fosil manusia purba yang berusia 500.000 tahun lalu. Jejak itu memberi sinyal nenek moyang Homo sapiens pernah "tidur panjang" selama musim dingin.

ADVERTISEMENT

Berawal dari Fosil yang Ditemukan Dalam Gua

Mulanya, sang peneliti Antonis Bartsiokas dan tim berfokus pada fosil manusia purba dari Sima de los Huesos, sebuah situs gua kuno di Atapuerca, Spanyol. Tempat ini dikenal sebagai 'peti harta karun' arkeologi karena telah menghasilkan lebih dari 1.600 fosil dari era prasejarah.

"Kami memeriksa kerangka hominin dari Sima de los Huesos untuk mencari bukti hiperparatiroidisme setelah meninjau literatur secara menyeluruh," jelas para peneliti dalam makalahnya dikutip dari Popular Mechanics.

Ternyata hasilnya mengejutkan, mereka menemukan berbagai kerusakan musiman pada tulang yang mirip dengan efek samping dari hibernasi yang tidak sempurna, contohnya tulang yang menipis; pertumbuhan tulang abnormal; kekurangan vitamin D; dan kerusakan metabolik lainnya.

Tidur Panjang Demi Bertahan Hidup

Saat ini, manusia bisa tetap sehat selama musim dingin berkat teknologi dan makanan bergizi. Namun, bisa dibayangkan ratusan ribu tahun lalu, manusia harus bertahan tanpa pemanas ruangan dan matahari yang tak muncul pada musim dingin

Nenek moyang kita seperti terlihat mengatasi musim dingin ekstrem dengan cara bersembunyi di gua. Mereka tidur selama berbulan-bulan layaknya hewan hibernasi.

Meski demikian, manusia tetap tidak andal melakukan hibernasi seperti beruang. Manusia purba tersebut menunjukkan gejala di tubuh seperti kekurangan nutrisi dan penyakit tulang.

"Hominin yang telah punah ini setiap tahun menderita rakhitis ginjal, hiperparatiroidisme sekunder, dan osteodistrofi ginjal yang berhubungan dengan Penyakit Ginjal Kronis - Gangguan Mineral dan Tulang (PGK-MBD). Kami menduga penyakit-penyakit ini disebabkan oleh hibernasi yang tidak ditoleransi dengan baik di hibernakula kavernosa yang gelap," kata peneliti.

Remaja Purba yang Hibernasi Alami Penyakit Tulang

Peneliti juga menemukan populasi remaja pada masa itu terlihat punya tanda-tanda penyakit tulang. Mereka menduga, para remaja menghabiskan waktu lama di dalam gua yang gelap sehingga kekurangan vitamin D karena minimnya paparan sinar matahari.

"Kami menemukan penerowongan trabekular dan osteitis fibrosa, resorpsi subperiosteal, tanda-tanda 'fence post yang membusuk', tumor cokelat, tulang baru subperiosteal, kondrokalsinosis, osteoplak rakhitis dan celah kosong di antaranya, kraniotabe, dan tulang rusuk yang menonjol, terutama pada populasi remaja hominin ini," kata peneliti.

Meskipun penemuan yang membuktikan manusia juga bisa hibernasi, tetapi peneliti tidak menjadikanya saran yang bisa dilakukan manusia zaman sekarang. Temuan ini hanya memperdalam pengetahuan soal perjalanan evolusi manusia.

"Hibernasi adalah mekanisme bertahan hidup ekstrem. Dan tampaknya, manusia purba juga pernah mencoba metode ini," jelas tim peneliti.




(cyu/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads