Sering Dianggap Sama, Pakar IPB Jelaskan Beda Lintah & Siput Tanpa Cangkang

ADVERTISEMENT

Sering Dianggap Sama, Pakar IPB Jelaskan Beda Lintah & Siput Tanpa Cangkang

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 03 Sep 2025 07:30 WIB
Kebanyakan orang menabur garam untuk mengusir ular. Faktanya, yang lebih terpengaruh dengan garam bukanlah hewan ular, melainkan 4 hewan berlendir ini.
Lintah adalah hewan parasit terhadap hewan lain atau manusia. Foto: Getty Images/frank600
Jakarta -

Apakah detikers pernah melihat lintah berada di lantai rumah? Jangan dulu anggap itu lintah, siapa tahu itu adalah siput tanpa cangkang.

Lintah dan siput tanpa cangkang sekilas terlihat mirip sehingga banyak orang yang salah menduga dan tertukar dalam mengidentifikasi dua hewan tersebut. Mereka adalah hewan-hewan dari kelompok yang jauh berbeda.

Dosen dari Departemen Biologi, IPB University, Dr Windra Priawandiputra menuturkan perbedaan antara lintah dan siput tanpa cangkang. Mulai dari perbedaan taksonomi hingga morfologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lintah dan Siput Tanpa Cangkang Berbeda Filum

Windra menjelaskan, siput tanpa cangkang termasuk ke dalam filum Mollusca. Sementara lintah termasuk ke dalam filum Annelida.

ADVERTISEMENT

"Siput tanpa cangkang merupakan bagian dari filum Mollusca kelas Gastropoda," katanya dikutip dari laman IPB University, Selasa (2/9/2025).

Siput tanpa cangkang berasal dari kelas Gastropoda, sementara siput tanpa cangkang berasal dari kelas Hirudinea.

Perbedaan Karakteristik Lintah dan Siput

Kemudian, dalam segi karakteristik siput tanpa cangkang mempunyai tubuh lunak. Di sekujur badannya pun dilumuri lendir, dengan tentakel di bagian kepala.

"Hewan ini bergerak perlahan menggunakan kaki perut dan bantuan lendir," ujar Windra.

Adapun lintah, tubuhnya bersegmen serta dilengkapi pengisap pada bagian ujung anterior dan posterior. Berbeda dengan siput tanpa cangkang, lintah tidak mempunyai tentakel di kepalanya.

"Lintah bergerak dengan cara kontraksi tubuh dan menempel menggunakan pengisap," tambahnya.

Habitat: Siput di Hutan sedangkan Lintah di Danau

Winda mengatakan siput tanpa cangkang umumnya hidup di daerah lembab. Seperti di wilayah bebatuan, hutan atau kebun.

Sementara itu, lintah banyak ditemukan di perairan tawar. Misalnya di sungai, danau, rawa atau beberapa juga di darat dengan lingkungan yang lembab.

Tak Cuma Hama, Siput dan Lintah Punya Peran Penting Ini

Pola makan lintah bersifat parasit. Mereka akan menempel pada mamalia atau predator invertebrata yang lebih kecil.

Jauh berbeda dengan lintah, siput tanpa cangkang adalah hewan yang bersifat herbivora atau detritivora. Walaupun kerap dianggap hama tanaman, ternyata siput tanpa cangkang adalah dekomposer.

Mereka berperan penting dalam dekomposisi bahan organik. Begitu juga dengan lintah, meski sering dianggap parasit bagi hewan atau manusia, mereka punya manfaat yang besar dalam dunia medis.

Dosen IPB University lainnya yakni Sera Budi Verinda, mengatakan air liur lintah mengandung senyawa bioaktif seperti hirudin. Fungsinya sebagai antikoagulan sekaligus enzim yang bisa mengurangi pembekuan darah hingga mengurangi radang.

"Lintah membantu memulihkan aliran darah ketika aliran vena terganggu, sehingga meningkatkan kelangsungan hidup jaringan," tuturnya.




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads