Tanaman putri malu (Mimosa pudica) sering dianggap sebagai gulma. Padahal tanaman ini punya khasiat besar dalam dunia kosmetik hingga farmasi.
Dikenal dengan kemampuannya 'malu' saat tersentuh, tanaman ini kaya akan senyawa bioaktif yang memiliki berbagai manfaat kesehatan. Hal itu diungkap Dosen Departemen Kimia dan Peneliti Pusat Studi Biofarmaka Tropika IPB University, Dr Trivadila.
Sembunyikan kutipan teks
Ia mengatakan pada bagian-bagian tanaman putri malu, termasuk daun, batang, dan akar terdapat kandungan senyawa aktif dengan berbagai manfaat medis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanaman putri malu mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, saponin, terpenoid, flavonoid, dan kumarin," kata Trivadila dalam laman IPB, dikutip Sabtu (23/8/2025).
Kandungan Aktif dalam Putri Malu adalah Obat
Trivadila membeberkan kandungan yang dimiliki putri malu antara lain isoquercitrin, avicularin, dan apigenin-7-O-D-glikosida. Jenis-jenis flavonoid ini tidak hanya bermanfaat sebagai antioksidan tetapi juga sebagai agen antibakteri dan antikanker.
Selain itu, tanaman ini juga mengandung mineral penting seperti magnesium, fosfor, dan kalsium. Zat-zat tersebut dapat mendukung kesehatan tubuh.
Lebih menarik lagi, daun putri malu mengandung senyawa karotenoid seperti lutein, lycopene, dan neoxanthin. Fungsi zat-zat tersebut sebagai antioksidan alami.
Selain itu, senyawa unik seperti mimopudine. Perannya memicu mekanisme membuka daun dan gerakan menutup daun saat disentuh.
Potensi Besar di Industri Farmasi dan Kosmetik
Trivadila menambahkan bahwa senyawa dari putri malu memiliki potensi besar di industri farmasi dan kosmetik. Manfaatnya bisa sebagai antivirus bahkan antikanker.
"Ekstrak dan senyawa dari putri malu memiliki aktivitas antibakteri, antifungi, antivirus, antikanker, antidiabetes, antioksidan, hingga antidepresan," ujarnya.
Mengapa dikatakan antikanker? Dalam putri malu ada L-mimosine. Zat tersebut mempunyai aktivitas sitotoksik yang manjur untuk terapi kanker.
Tantangan dalam Ekstraksi dan Pemurnian
Tanaman putri malu memang memiliki potensi besar. Akan tetapi, proses ekstraksi dan pemurnian senyawa aktif dari tanaman ini cukup menantang. Menurutnya, hasil ekstraksi seringkali tidak maksimal.
Utamanya pada bagian akar yang memiliki volume terbatas. Selain itu, pemurnian dan standarisasi senyawa aktif memerlukan metode khusus dan perlakuan budi daya yang sangat teliti.
"Metabolit sekunder biasanya diproduksi oleh tanaman sebagai respons terhadap stres lingkungan. Budi daya yang kurang optimal justru dapat menurunkan bahkan menghilangkan senyawa aktif tersebut," tutupnya.
(cyu/nwk)