Cicak di Rumah, Pengendali Serangga atau Gangguan? Ini Penjelasan Pakar IPB

ADVERTISEMENT

Cicak di Rumah, Pengendali Serangga atau Gangguan? Ini Penjelasan Pakar IPB

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 25 Agu 2025 10:00 WIB
House gecko on wall
Cicak di rumah. Foto: Getty Images/iStockphoto/juffy
Jakarta -

Keberadaan cicak di rumah seringkali dianggap mengganggu karena bentuknya yang tidak lazim atau karena kotoran yang kerap ditinggalkan. Namun, apakah detikers tahu bahwa cicak justru berperan penting dalam ekosistem rumah?

Menurut dosen Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University, Dr Achmad Farajalah, cicak merupakan pengendali alami serangga. Mereka bisa menghalangi serangga-serangga berbahaya berkeliaran di rumah.

"Selama tidak mengganggu kenyamanan atau menimbulkan masalah kesehatan, cicak sebaiknya tidak dibasmi secara agresif. Mereka berperan penting sebagai pengendali alami serangga," katanya dikutip dari laman IPB, Jumat (22/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenis-jenis Cicak yang Lazim di Rumah

Achmad menjelaskan ada empat jenis cicak yang umumnya ditemukan di sekitar rumah. Yang biasa sering terlihat di tembok atau sekitar lampu adalah Cosymbotus platyurus.

ADVERTISEMENT

Kemudian ada juga Gehyra mutilata, yang lebih suka bersembunyi di tempat gelap seperti dapur. Mereka juga senang berada di belakang lemari.

Selain itu, ada Hemidactylus frenatus yang biasanya ditemukan di luar rumah, pada dinding berkayu atau plafon. Terakhir adalah Cyrtodactylus marmoratus yang cenderung ada di pagar atau pohon.

Menurut Ahmad, jenis Cosymbotus dan Gehyra adalah yang paling sering dianggap mengganggu. Namun, ia menyebut sebenarnya hal itu tergantung pada persepsi setiap orang.

"Tingkat gangguan cicak sangat bergantung pada persepsi individu," ujar Achmad.

Cicak dan Kesehatan: Mitos atau Fakta?

Meski cicak sering dikaitkan dengan masalah kesehatan, Achmad menegaskan bahwa dugaan cicak sebagai pembawa penyakit masih belum terbukti. Memang, penelitian dari Universitas Malaya menunjukkan bahwa sekitar 20-60% cicak membawa bakteri Salmonella dalam ususnya.

Akan tetapi hewan yang lebih dominan menjadi penyebar penyakit pada manusia adalah unggas dan makanan dari hewan mentah, bukan cicak. Hal ini seperti dilaporkan oleh World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Cicak Bisa Picu Ketakutan Ekstrem

Meski tak berbahaya, bagi sebagian orang cicak lebih dari sekadar gangguan visual. Keberadaannya bisa memicu ketakutan ekstrem, atau yang dikenal dengan istilah herpetofobia.

Berdasarkan studi di Malaysia dan India, sekitar 15-20% populasi utamanya perempuan dan anak-anak mengalami ketakutan berlebihan terhadap cicak. Mereka mengaku cicak bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

"Kasus ekstrem bahkan terjadi di Malaysia (2019) dan India (2021), yakni individu dengan fobia harus menjalani terapi atau kehilangan kesempatan akademis karena keberadaan cicak," tutur Achmad.

Cara Mengatasi Cicak yang Ramah Lingkungan

Jika cicak sudah terlalu mengganggu, Achmad menyarankan sejumlah langkah ramah lingkungan untuk mengendalikan populasinya. Misalnya menjaga kebersihan rumah, menutup celah atau retakan di dinding, mengurangi cahaya terang di malam hari, dan membersihkan kotoran cicak secara rutin.

Ia juga berbagai beberapa bahan alami yang bisa digunakan untuk mengusir cicak. Bahan tersebut seperti daun salam, kapur barus, dan bubuk kopi yang ramah lingkungan.




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads