Peneliti dan Guru Besar IPB University mengungkapkan lebah bisa mendeteksi polusi lingkungan. Bagaimana caranya?
Guru Besar BiologiIPB University, Prof. Dr. RikaRaffiudin, menjelaskan jika saat lingkungan tercemar, lebah madu dapat menunjukkan beberapa perubahan yang dapat diamati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu tanda yang paling jelas adalah peningkatan jumlah lebah yang mati. Kematian para lebah ini bukanlah hal yang alami, namun lantaran mengonsumsi molekul berbahaya dari udara atau tanaman di sekitarnya.
"Bioindikator lainnya antara lain mencairnya sebagian lilin sarang sebagai tanda kenaikan suhu yang berkepanjangan, adanya pestisida dan logam berat dalam madu atau produk lebah lainnya, serta berkurangnya ukuran koloni," jelasnya dalam laman IPB University dikutip Jumat (22/8/2025).
Kehebatan Lebah Madu
Menurut Prof. Rika, lebah madu adalah salah satu makhluk yang paling luar biasa. Mereka hidup dalam koloni yang terorganisir dan kerja sama mereka antar individu menjadi inspirasi bagi manusia.
Selain menghasilkan produk-produk seperti madu, lilin, royal jelly, serbuk sari,propolis, dan racun lebah, lebah madu juga berperan penting sebagaipenyerbuk utama, yang meningkatkan produktivitas berbagai tanaman hortikultura.
Namun, ia melihat tingginya urbanisasi dan polusi telah mengganggu keseimbangan ekosistem, termasuk keberadaan penyerbuk seperti lebah. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya lebah sebagai bioindikator untuk mengukur degradasi lingkungan, perubahan iklim, dan dampak pemanasan global.
"Penelitian oleh Duque dan Steffan-Dewenter yang diterbitkan dalam Frontiers in Ecology and the Environment menunjukkan bahwa polutan atmosfer, termasuk emisi kendaraan bermotor, dapat mengganggu kemampuan lebah untuk mengenali senyawa organik volatil (VOC) dari bunga," jelasnya.
Apa Itu VOC?
Baca juga: Apa Jadinya Jika Serangga Tak Ada di Bumi? |
VOC adalah komponen penting dalam interaksi ekologis antara serangga dan tanaman. Melalui uji pengkondisian penciuman, lebah dilatih untuk mengenali profil VOC seperti linalool, dipentena, mirsen, dan geraniol.
Hasilnya menunjukkan jika lebah membutuhkan waktu lebih lama untuk mengenali VOC yang terkontaminasi emisi gas buang.
"Polusi udara telah terbukti mengubah pengenalan dan ingatan lebah terhadap VOC bunga, yang pada akhirnya dapat mengurangi efisiensi mereka dalam mencari nektar dan serbuk sari," pungkasnya.
(nir/pal)