Serangga, seperti jangkrik, ulat, dan belalang diketahui merupakan sumber protein yang sangat tinggi. Sehingga, bagi beberapa negara serangga menjadi salah satu hidangan wajib masyarakatnya.
Namun tahukah detikers ada negara yang sudah memakan serangga sejak ratusan bahkan hingga ribuan tahun lalu? Berikut penjelasannya dirangkum detikEdu.
Negara yang Memiliki Tradisi Makan Serangga Sejak Ratusan Tahun Lalu
Profesor Ilmu Pangan di Universitas Purdue Amerika Serikat, Andra Liceaga menyebut manusia sudah memakan serangga selama ratusan-ribu tahun. Negara-negara yang dimaksud adalah Amerika Selatan, Afrika, dan beberapa negara Asia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dibanding dengan negara-negara yang punya iklim tropis, wilayah di bumi bagian utara tidak memiliki tradisi yang kuat dalam memakan serangga. Meskipun tradisi memakan serangga mungkin sudah ada sejak zaman es terakhir.
"Di wilayah dengan lapisan es yang signifikan, penduduk di sana harus bergantung pada perburuan alih-alih mencari serangga, protein yang mudah diperoleh di daerah tropis," katanya dikutip dari laman Universitas Purdue.
Di Asia, Thailand menjadi negara paling banyak mengonsumsi jenis serangga. Namun, ada satu negara yang punya sejarah tradisi memakan serangga sejak ribuan tahun.
Negara yang dimaksud adalah China.
Tradisi Memakan Serangga di China
Sebuah studi yang terbit pada jurnal Science Direct September 2015 lalu menjelaskan minat terhadap sumber protein alternatif, dalam hal ini serangga pada dasarnya meningkat di seluruh dunia.
Faktanya memang beberapa serangga mengandung protein bernilai tinggi dan asam amino esensial. Serangga juga memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi, serta konsentrasi kolesterol rendah dibanding produk hewani lainnya.
Memakan serangga atau entomophagy sudah ada sejak dahulu dan kini menjadi metode diet di banyak negara. Termasuk di negara-negara Afrika, Amerika Latin, dan Asia.
Di Asia, tradisi memakan serangga paling mengakar di China. China disebut sudah memakan serangga sejak 3.000 tahun lalu. Praktik ini bertahan lebih lama dari berbagai dinasti.
Berbagai spesies serangga dikumpulkan dan digunakan sebagai sumber nutrisi, obat, dan makanan lezat. Tradisi ini banyak ditemukan di daerah pedesaan China.
Ying Feng, dkk dalam jurnal Insect Science yang terbit pada Wiley Online Library menambahkan dahulu orang China kuno memelihara ulat sutra dan mengonsumsinya. Pada tahun 1999, tercatat ada 177 serangga yang dapat dimakan di China.
Pada 2010, diketahui 283 spesies terdaftar sebagai serangga yang bisa dimakan. Namun, kurang dari 100 spesies yang umum dimakan dan 10-20 jenis yang sering dikonsumsi.
Beberapa jenis serangga tersebut adalah lebah, tawon, ulat sutra, jangkrik, ulat bambu, capung, dan kumbang. Tidak hanya makanan, serangga spesies serangga juga berkhasiat sebagai obat.
Sayangnya, saat ini pengetahuan dan tradisi mengonsumsi serangga di China mulai memudar. Namun, tetap ada daerah-daerah yang mengonsumsi serangga secara rutin, seperti di Provinsi Yunnan.
Salah satu alasan mengapa tradisi memudar karena globalisasi pasar pangan, peningkatan teknologi, dan pengaruh Barat terhadap kuliner China. Setelah kondisi ekonomi di China membaik, masyarakat lebih mampu membeli banyak jenis makanan berbeda.
Sehingga gizi mereka pun mengalami perubahan, terutama di kota-kota besar. Sekarang, konsumsi serangga tidak lagi dapat dianggap sebagai praktik umum, melainkan tradisi kuliner yang menyebabkan terwujudnya kesadaran budaya masyarakat China.
Negara yang Masih Memiliki Tradisi Makan Serangga di 2025
Tidak hanya China, ada negara lain yang memakan serangga pada 2025. Adapun daftarnya beserta dengan jumlah spesies serangga yang dimakan sebagai berikut dikutip dari World Population Review:
- Australia: 5 spesies
- Belgia: 12 spesies
- Brasil: 1 spesies
- Burkina Faso: 1 spesies
- China: 14 spesies
- Colombia: 20 spesies
- Fiji: 1 spesies
- Ghana: 9 spesies
- India: 2 spesies
- Indonesia: 38 spesies
- Jepang: 6 spesies
- Laos: 17 spesies
- Madagaskar: 15 spesies
- Malaysia: 12 spesies
- Mali: 5 spesies
- Mexico: 7 spesies
- Belanda: 1 spesies
- New Caledonia: 1 spesies
- New Zealand: 1 spesies
- Peru: 30 spesies
- Filipina: 8 spesies
- Samoa: 1 spesies
- Afrika Selatan: 2 spesies
- Korea Selatan: 1 spesies
- Thailand: 62 spesies
- Tonga: 1 spesies
- Amerika Serikat: 3 spesies
- Venezuela: 3 spesies
- Wallis dan Futuna: 1 spesies
- Zimbabwe: 4 spesies
Itulah informasi tentang negara yang sudah memakan serangga ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Semoga bermanfaat!
(det/faz)