14 Agustus 80 Tahun Lalu: PD II Berakhir, Tan Malaka Nginap di Rumah Sukarni

ADVERTISEMENT

14 Agustus 80 Tahun Lalu: PD II Berakhir, Tan Malaka Nginap di Rumah Sukarni

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 14 Agu 2025 08:00 WIB
Tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah pada Sekutu usai dua kota di negara itu dijatuhi bom atom. Menyerahnya Jepang menjadi akhir dari PD II di benua Asia.
Jepang menyerah kepada sekutu pada Perang Dunia II. Foto: Dok. Getty Images
Jakarta -

Tanggal 14 Agustus 1945 merupakan salah satu peristiwa penting jelang proklamasi kemerdekaan RI. Pada saat itu Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.

Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu diumumkan melalui radio Jepang pada 14 Agustus 1945 pada sore hari. Hal ini sekaligus menandakan berakhirnya Perang Dunia II.

Setelah Jepang menyerah kepada sekutu, apa yang terjadi pada Indonesia?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa Jelang Proklamasi Kemerdekaan

Menyerahnya Jepang kepada sekutu turut membuka kesempatan kepada Indonesia untuk mendeklarasikan kemerdekaan. Setelah 14 Agustus 1945, terjadi kekosongan kekuasaan atau vacuum of power di Indonesia, seperti dijelaskan dalam buku Dasar-dasar Pendidikan Pancasila oleh Mumtaz Nawwaf Firdaus dkk.

Situasi ini pun dimanfaatkan oleh golongan muda untuk mendesak golongan tua agar segera mengumumkan kemerdekaan. Itulah yang kemudian menjadi peristiwa Rengasdengklok.

ADVERTISEMENT

Husin 'Tan Malaka' Menginap di Rumah Sukarni

Pada 14 Agustus 1945 malam hari, tiba di Jakarta seseorang yang mengaku sebagai Ilyas Husin. Ia menyatakan diri sebagai utusan pekerja di Bajah (Banten Selatan).

Dikatakan dalam buku Serangan Umum 1 Maret 1949 dalam Kaleidoskop Sejarah Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia oleh Batara R Hutagalung, Husin datang ke rumah Sukarni Kartodiwiryo di Jalan Fort de Kock dan meminta menginap di sana. Rupanya, Husin itu adalah Tan Malaka.

Menurut Iwa Kusuma Sumantri (tokoh pergerakan nasional), Tan Malaka merupakan tokoh yang mendorong kelompok pemuda revolusioner ke arah persatuan yang harus dilakukan lebih dulu. Tan Malaka juga berpandangan, rakyat Indonesia harus merebut sendiri kemerdekaannya dan tidak menunggu hingga bangsa lain memberikan hadiah kemerdekaan.

Pada tanggal yang sama, tercapai kesepakatan antara Jepang dan sekutu tentang tata cara penyerahan Jepang. Kaisar Jepang Hirohito memerintahkan secara sepihak supaya tentara Jepang segera menghentikan pertempuran. Jepang pun menyerah tanpa syarat.

Meski begitu, pihak sekutu terutama Amerika Serikat (AS) tak langsung menerima penyerahan Jepang. Sampai akhir Agustus 1945 AS masih melakukan pengeboman ke kota-kota dan pusat-pusat industri di Jepang. Hal ini bertujuan untuk menghancurkan potensi industri di Jepang agar tidak bisa lagi membangun kekuatan militer.

Dari 66 kota di Jepang yang dibom, rata-rata sekitar 40% bangunan dihancurkan dan sekitar 30% penduduk kota kehilangan tempat tinggal serta harta benda.




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads