Perjanjian Linggarjati: Isi, Tokoh, dan Dampaknya bagi Indonesia

ADVERTISEMENT

Perjanjian Linggarjati: Isi, Tokoh, dan Dampaknya bagi Indonesia

Novia Aisyah - detikEdu
Rabu, 06 Agu 2025 10:00 WIB
Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan.
Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan. Foto: Fahmi Labibinajib
Jakarta -

Perjanjian Linggarjati merupakan salah satu peristiwa penting pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Perjanjian Linggarjati dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan Belanda pada 10 November 1946 di Cirebon.

Perjanjian Linggarjati ditandatangani pada 25 Maret 1947. Simak apa saja isi perjanjiannya, siapa saja tokoh yang terlibat di dalamnya, dan dampaknya bagi Indonesia!

Isi Perjanjian Linggarjati

Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX oleh Ratna Sukmayani dkk, isi perjanjian Linggarjati adalah:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan mencakup Sumatera, Jawa, dan Madura. Belanda sudah harus meninggalkan wilayah de facto maksimal 1 Januari 1949.
  • Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk negara serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Negara Indonesia Serikat akan terdiri dari RI, Kalimantan, Timur Besar. Pembentukan RIS akan dilaksanakan sebelum 1 Januari 1949.
  • RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.

Tokoh-tokoh Perjanjian Linggarjati

Masih dari sumber yang sama, ini tokoh-tokoh Perjanjian Linggarjati dari setiap negara:

ADVERTISEMENT
  • Inggris sebagai penengah: Lord Killearn
  • Indonesia: Sutan Syahrir (ketua), Mohammad Roem (anggota), Mr Susanto Tirtoprojo (anggota), Dr A K Gani (anggota)
  • Belanda: Prof Schermerhorn (ketua), De Boer (anggota), Van Pool (anggota).

Dampak Perjanjian Linggarjati

Perjanjian Linggarjati memiliki dampak positif dan negatif bagi Indonesia. Dikutip dari Sejarah Indonesia dan Dunia: Kumpulan Makalah Perkuliahan Mahasiswa S1 Kelas VII/D Program Studi PGMI FTK UIN Mataram oleh Vedra Octa Samira dkk yaitu:

1. Dampak Positif:

  • Citra Indonesia di mata dunia semakin kuat dengan adanya pengakuan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia.
  • Belanda mengakui negara Republik Indonesia atas kuasa Pulau Jawa, Madura, dan Sumatera secara de facto.
  • Konflik Belanda dan Indonesia selesai.

2. Dampak Negatif:

  • Indonesia hanya mendapat wilayah kekuasaan yang kecil. Indonesia juga harus mengikuti persemakmuran Indonesia-Belanda.
  • Memberi waktu kepada Belanda untuk mempersiapkan melanjutkan agresi militer
  • Perjanjian Linggarjati ditentang sejumlah masyarakat seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan Partai Rakjat Sosialis.
  • Dalam perundingan ini, Sutan Syahrir dianggap memberikan dukungan kepada Belanda. Ini menyebabkan anggota dari Partai Sosialis dan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) mengambil langkah penarikan dukungan pada 26 Juni 1947.

Itulah isi, tokoh, hingga dampak positif dan negatif Perjanjian Linggarjati bagi Indonesia. Selamat belajar!




(nah/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads