Pada momen peninjauan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SDN Cideng 02, Jakarta Pusat pada Senin (4/8/2025), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengimbau anak-anak untuk tidak bermain gim Roblox. Ia menyebutkan larangan itu setelah bercengkerama dengan murid-murid di sana dan mengetahui ada banyak siswa yang bermain gim tersebut.
Roblox, platform gim daring yang menyajikan avatar berbentuk kotak-kotak itu bahkan telah dilarang di Turki sejak tahun lalu. Pada Agustus 2024, Pemerintah Turki melakukan langkah tersebut setelah mendapati laporan konten seksual yang dinilai mengeksploitasi anak-anak.
Seperti dilaporkan dalam Turkiye Today, isu-isu lain yang menyebabkan larangan Roblox di Turki termasuk klaim adanya pesta virtual yang mempromosikan pedofilia dan 'robux', mata uang virtual platform tersebut, didistribusikan oleh akun bot untuk mendorong keterlibatan anak-anak dalam aktivitas tersebut, serta keberadaan situs judi yang berlebihan dan taktik predator mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pejabat Direktorat Komunikasi Turki yang juga memaparkan hal di atas, mencatat adanya tantangan signifikan dalam pemantauan dan pengaturan konten di Roblox. Kantor Kejaksaan Umum Adana sebelum itu memulai penyelidikan atas masalah ini, yang akhirnya mengarah pada pembatasan nasional.
Alasan spesifik pelarangan Roblox sebenarnya belum diungkapkan, tetapi keputusan tersebut telah menyebabkan jutaan pengguna di Turki tidak dapat mengakses Roblox.
Pemblokiran Roblox di Turki itu juga mengikuti pelarangan Instagram di sana. Pemblokiran Instagram dilaporkan dipicu oleh pembatasan unggahan yang dilakukan platform tersebut terkait Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, setelah kabar pembunuhannya. Tindakan ini memicu ketidakpuasan yang semakin besar di Turki atas dugaan penyensoran.
Ada Kemungkinan Bisa Kembali Beroperasi di Turki
Pada April 2025 lalu, Menteri Transportasi dan Infrastruktur Turki, Abdulkadir Uraloglu mengindikasikan Roblox dan Discord (yang juga diblokir) akan segera kembali beroperasi di Turki jika mereka mematuhi tuntutan pemerintah untuk menghapus konten tertentu.
Berbicara di program CNN Turk's Weekend, Uraloglu membahas masa depan kedua platform yang telah dilarang di Turki sejak tahun lalu itu.
"Ada pembatasan akses untuk Roblox dan Discord yang merupakan bagian dari proses hukum," kata Uraloglu.
"Kedua platform tersebut sedang menghubungi kami, dan mereka sedang berupaya menghapus konten tertentu. Setelah mereka menyelesaikan tindakan ini, kami dapat membahas pembukaan kembali mereka," jelasnya, dikutip dari Turkiye Today.
Menteri tersebut menekankan dialog sedang berlangsung dengan kedua perusahaan terkait penghapusan konten.
"Kami telah berbicara dengan penyedia internet, kecuali diminta sebaliknya. Kami ingin paket internet yang aman dijual. Lebih dari 90% paket internet yang dijual adalah paket internet yang aman," kata Uraloglu.
"Kami sedang mendiskusikan apakah pendekatan ini juga dapat diterapkan pada platform media sosial. Bagi mereka yang belum menentukan preferensi sebelumnya, kami menjual paket internet aman," jelasnya.
(nah/nah)