Belum lama ini, netizen media sosial X ramai membahas soal asal usul batik. Duduk perkaranya bermula dari wawancara seorang konten kreator Malaysia, Mark O'dea bersama para pemain Fantastic Four: First Steps.
Dalam wawancara tersebut, Mark O'dea menyebut batik 'is very traditional in Malaysia'. Namun, terlepas dari pembahasan ini, sebenarnya dari mana sih asal kata batik?
Asal Kata Batik
Pengakuan batik Indonesia sebagai warisan dunia berlaku sejak United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi atau Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itulah tanggal 2 Oktober menjadi hari yang penting untuk kebudayaan Indonesia. Pada tanggal tersebut, 16 tahun lalu, batik diakui sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.
Kata Batik dari Bahasa Mana?
Secara etimologi (cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal-usul kata), kata batik berasal dari bahasa Jawa. Dalam buku Ensiklopedia: The Heritage of Batik, Identitas Pemersatu Kebanggaan Bangsa oleh Primus Supriono dijelaskan ada beragam arti kata batik, yaitu:
1. Amba dan Nitik
Kata amba berarti luas, lebar, atau menulis. Sementara kata nitik atau tik berarti membuat titik. Sehingga batik berarti menulis atau membuat titik pada suatu kain yang lebar.
Akhiran tik pada kata batik sendiri memiliki pengertian menitik atau menetes. Dalam bahasa Jawa kuno disebut serat dan dalam bahasa Jawa ngoko disebut tulis atau menulis menggunakan lilin/malam.
Gabungan beberapa titik yang berimpitan itulah yang akan membentuk garis.
2. Mbat dan Tik
Sementara menurut Musman dan Arini (2011), batik terdiri dari kata mbat dan tik. Mbat berasal dari kata ngembat yang berarti memukul atau melempar berkali-kali. Sementara tik berasal dari kata nitik yang berarti titik, membuat titik atau menulis.
Sehingga, membatik artinya melempar titik-titik berulang kali pada selembar kain sehingga membentuk suatu corak tertentu.
3. Tik
Menurut Kuswadji (1981), mbatik berasal dari kata tik yang artinya kecil. Maka, mbatik dapat diartikan sebagai menulis atau menggambar serba rumit atau kecil-kecil atau ambatik yang artinya kain dengan titik-titik kecil atau tritik.
Tritik sendiri adalah menggambarkan sebuah proses pewarnaan kain dengan teknik celup-rintang menggunakan lilin atau malam.
4. Bathik
Menurut Hanggopuro (2002), para penulis terdahulu menuliskan batik dengan ejaan bathik. Hal tersebut mengacu ke huruf Jawa tha, bukan ta.
Ia juga menyebut pemaknaan kata batik sebagai rangkaian dari titik, adalah kurang tepat atau salah. Pasalnya, berdasarkan etimologi tersebut sebenarnya batik identik dikaitkan dengan proses mulai dari penggambaran motif hingga pelorodan.
Salah satu ciri khas batik adalah penggambaran motif pada kain melalui proses pemalaman, yakni menggoreskan cairan lilin/malam yang ditempatkan dalam canting.
5. Tidak Ada Artinya
Sementara, menurut arkeolog Universitas Gadjah Mada, Dr Kusnin Asa, batik berasal dari kata ba dan tik yang keduanya hampir tidak mempunyai arti apa pun. Ba berasal dari kata bahan dan tik berasal dari titik.
Maka dari itu. apabila kedua kata tersebut digabungkan menjadi satu, akan mempunyai arti bahan dan titik yang disingkat batik.
(nah/nwk)