6 Warisan Budaya RI Ini Pernah Diklaim oleh Malaysia, Batik hingga Rendang

ADVERTISEMENT

6 Warisan Budaya RI Ini Pernah Diklaim oleh Malaysia, Batik hingga Rendang

fahri zulfikar - detikEdu
Sabtu, 04 Jan 2025 15:00 WIB
Pengunjung mengamati keris yang ditampilkan dalam pameran Pesona Keris Nusantara 2024 di Museum Nasional, Jakarta. Pameran yang menampilkan 200 jenis keris dari berbagai daerah di Indonesia tersebut dilaksanakan sebagai pelestarian budaya nusantara serta menjadikan senjata keris sebagai simbol identitas negara Indonesia di mata dunia. Pameran berlangsung hingga 31 Desember 2024.
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat masyarakat Indonesia memiliki lebih dari 1.941 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dari puluhan ribu karya budaya yang baru tercatat. Warisan budaya tersebut, beberapa pernah diklaim oleh negara tetangga, Malaysia.

Klaim warisan budaya ini muncul dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat, pemerintah, hingga pada sebuah ajang internasional. Namun, pada akhirnya, sejarah dan masyarakat dunia tahu bahwa warisan budaya yang diklaim negara lain, merupakan milik masyarakat Indonesia.

Berikut ini beberapa warisan budaya RI yang pernah diklaim Malaysia, yang dirangkum dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

6 Warisan Budaya RI yang Pernah Diklaim oleh Malaysia


1. Batik

Beberapa waktu lalu, narasi batik berasal dari Malaysia meramaikan media sosial usai YouTuber IShowSpeed menerima kemeja batik dari seorang warga Negeri Jiran tersebut.

IShowSpeed kemudian dibuat bingung lantaran ragu apakah batik dari Malaysia. Akhirnya, warganet dari Indonesia menyampaikan bahwa batik berasal dari Indonesia.

ADVERTISEMENT

Pengakuan warganet bukan omong kosong semata. Sebab, dunia telah mengakui bahwa batik merupakan warisan budaya yang berasal dari masyarakat Indonesia.

Secara resmi, United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan batik sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Takbenda pada tanggal 2 Oktober 2009.

2. Rendang

Serupa dengan batik, rendang kerap ramai dibahas di media sosial lantaran klaim dari negara Malaysia. Namun, sejarah mencatat bahwa rendang telah ada di tengah masyarakat Indonesia sejak berabad-abad lalu.

Mengutip buku RENDANG NAN ENAK ITU karya S Metron Masdison, rendang merupakan kuliner asli asal Minangkabau, Sumatra Barat. Penduduk asli Minangkabau atau orang Minang kerap menyebutnya dengan "randang".

Randang berasal dari marandang, yang berarti memasak santan hingga kering secara perlahan. Rendang perlu dimasak lama hingga kuahnya kering.

Jika merunut dari adat, makanan rendang telah ada di setiap upacara adat Minangkabau yang sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu. Menurut sebuah catatan tertulis abad ke-19, disebutkan bahwa rendang muncul pada abad ke-16.

Catatan lain juga menyebut bahwa rendang sudah ada sejak zaman Kerajaan Pagaruyung, tepatnya pada masa Raja Adityawarman (1347-1375 Masehi). Namun, daging yang digunakan saat itu adalah dari kerbau.

Kemudian keberadaan rendang juga tercatat dalam catatan tertulis orang Belanda bernama Kolonel Stuers pada tahun 1827.

Dalam catatannya, Stuers tak spesifik menyebutnya rendang, namun ia menyebut sebuah makanan yang dihitamkan dan dihanguskan. Ciri tersebut tentu cocok dengan ciri-ciri rendang yang memang dimasak hingga kering dan berwarna gelap.

3. Tradisi Pencak Silat

Malaysia pernah mengusulkan silat ke UNESCO. Namun, tradisi pencak silat Indonesia yang akhirnya diakui oleh UNESCO dan masuk ke dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda untuk Kemanusiaan pada 12 Desember 2019.

Direktur Jenderal Kebudayaan saat itu, Hilmar Farid menjelaskan, terdapat perbedaan yang signifikan antara silat yang diusulkan Malaysia dan tradisi pencak silat Indonesia.

"Silat di Malaysia adalah seni bela diri yang arahnya lebih kepada olahraga. Tradisi pencak silat yang kita usulkan lebih fokus kepada filosofi sehingga menurut kita sangat erat kaitannya dengan deskripsi warisan budaya tak benda UNESCO untuk kemanusiaan," terangnya dilansir laman Kemdikbud RI.

Secara filosofis, tradisi pencak silat menonjolkan gerak dan bunyi. Secara turun-temurun, masyarakat selama masa itu membentuk cara pengendalian diri melalui tradisi pencak silat.

"Intagible culture of heritage dalam perspektifnya UNESCO (adalah tradisi) milik masyarakat, bukan milik negara. Mereka tidak melihat negara ini sebagai pemilik eksklusif dari budayanya, tapi warisan budaya takbenda itu miliknya masyarakat," imbuh Hilmar.

4. Wayang

Desainer Malaysia, Jaemy Choong, pernah ramai disorot oleh warganet Indonesia lantaran menganggap wayang kulit berasal dari negaranya. Kala itu, ia mendesain sepatu Adidas dengan motif wayang kulit dengan tulisan warisan Malaysia.

Padahal, sejak 2008 wayang milik masyarakat Indonesia telah diinskripsi oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda. Bahkan terdapat peringatan Hari Wayang Dunia/Nasional yang jatuh pada 7 November.

5. Angklung

Angklung juga pernah diklaim sebagai budaya Malaysia. Namun, sejak 2010 UNESCO telah menetapkan angklung milik masyarakat Indonesia sebagai warisan dunia.

Kini, alat musik yang berasal dari Jawa Barat tersebut telah dikenal dunia. Bahkan, setiap tanggal 16 November diperingati Hari Angklung Sedunia.

6. Keris

Keris milik masyarakat Indonesia juga telah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO sejak 2005 dan ditetapkan sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) pada 2008.

Keris telah dikenal sejak awal abad kesepuluh yang persebarannya berada di Pulau Jawa dan meluas hingga ke seluruh Asia Tenggara.




(faz/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads