Biaya Hidup Tinggi, 6 dari 10 Gen-Z Punya Pekerjaan Sampingan

ADVERTISEMENT

Biaya Hidup Tinggi, 6 dari 10 Gen-Z Punya Pekerjaan Sampingan

Nikita Rosa - detikEdu
Sabtu, 26 Jul 2025 08:00 WIB
Ilustrasi uang
Ilustrasi Uang. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Fototocam)
Jakarta -

Studi dari Remote Genius menemukan pekerja Gen-Z merasa satu pekerjaan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang terus meroket. Seperti apa datanya?

Sebanyak 58% pekerja Gen-Z mengatakan mereka memiliki pekerjaan sampingan di samping pekerjaan tetap mereka. Kemudian 25% lainnya masih mempertimbangkan untuk memulai. Hanya 17% di antaranya yang tidak memiliki pekerjaan sampingan dan tidak berencana untuk memulainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika ditanya mengapa mereka melakukan pekerjaan sampingan, pekerja Gen-Z menyebutkan berbagai alasan:

ADVERTISEMENT

Membutuhkan penghasilan tambahan: 22%

Hobi: 18%

Ingin memperoleh keterampilan baru: 7%

Sedang memulai bisnis sendiri: 6%

Bentuk keamanan finansial jika kehilangan pekerjaan: 5%

Laki-laki Ingin Mengubah Pekerjaan Sampingan Menjadi Langkah Karier

Ketika melihat perbedaan gender dalam pekerjaan sampingan, laporan Remote Genius menemukan laki-laki Gen-Z lebih mungkin memiliki pekerjaan sampingan dibandingkan perempuan. Namun, perempuan menunjukkan minat yang lebih besar untuk segera memulainya.

Alasan laki-laki dan perempuan mengambil pekerjaan sampingan juga mengungkapkan beberapa perbedaan:

Sebanyak 63% laki-laki Gen-Z mengatakan mereka saat ini memiliki pekerjaan sampingan, dibandingkan dengan 55% perempuan.

Sebanyak 20% laki-laki mempertimbangkan untuk memulai pekerjaan sampingan, dibandingkan dengan 27% perempuan.

Alasan Memiliki Pekerjaan Sampingan

Sebanyak 10% laki-laki mengatakan mereka memiliki pekerjaan sampingan untuk mendapatkan keterampilan atau pengalaman baru yang akan bermanfaat bagi karier mereka, dibandingkan dengan 5% perempuan.

Sebanyak 10% laki-laki mengatakan mereka memiliki pekerjaan sampingan karena mereka sedang berusaha untuk memulai bisnis mereka sendiri, dibandingkan dengan 3% perempuan.

Pekerja Gen-Z yang Lebih Muda Cenderung Memiliki Pekerjaan Sambilan

Data juga menunjukkan pekerja Gen-Z yang lebih muda cenderung lebih mungkin mengambil pekerjaan sambilan. Pada awal karier mereka, para pekerja ini ingin meningkatkan penghasilan, mengembangkan keterampilan, atau menjelajahi peluang baru, dan pekerjaan sampingan membantu mereka mencapai hal ini.

Sebanyak 85% pekerja berusia 18-21 tahun memiliki pekerjaan sampingan (69%) atau sedang mempertimbangkan untuk memulainya (15%).

Sebanyak 84% pekerja berusia 22-25 tahun memiliki pekerjaan sampingan (57%) atau sedang mempertimbangkan untuk memulainya (27%).

Sebanyak 81% pekerja berusia 26-28 tahun memiliki pekerjaan sampingan (56%) atau sedang mempertimbangkan untuk memulainya (24%).

Pendidikan Formal Lebih Rendah Bikin Gen-Z Punya Kerjaan Sampingan

Lebih lanjut, pekerja Gen-Z dengan pendidikan formal yang lebih rendah cenderung memiliki pekerjaan sampingan. Kemungkinan memiliki pekerjaan sampingan menurun seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan formal pekerja Gen Z.

Usaha sampingan paling umum di kalangan pekerja Gen-Z dengan gelar associate atau pengalaman kuliah adalah:

Sebanyak 89% pemegang gelar associate Gen-Z memiliki usaha sampingan (64%) atau sedang mempertimbangkan untuk memulainya (25%).

Sebanyak 85% pekerja Gen-Z dengan pengalaman kuliah memiliki usaha sampingan (69%) atau sedang mempertimbangkan untuk memulainya (16%).

Sebanyak 83% pemegang gelar sarjana memiliki usaha sampingan (55%) atau sedang mempertimbangkan untuk memulainya (28%).

Sebanyak 80% pemegang gelar magister atau lebih tinggi memiliki usaha sampingan (56%) atau sedang mempertimbangkan untuk memulainya (24%).




(nir/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads