Studi Perlu Dilakukan Lintas Disiplin, Ini Alasannya Kata Peneliti UI

ADVERTISEMENT

Studi Perlu Dilakukan Lintas Disiplin, Ini Alasannya Kata Peneliti UI

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 24 Jul 2025 20:30 WIB
Peneliti UI sebut alasan mengapa studi perlu dilakukan bersama oleh lintas disiplin.
Peneliti UI sebut alasan mengapa studi perlu dilakukan bersama oleh lintas disiplin. Foto: (Devita Savitri/detikcom)
Jakarta -

Sebuah riset atau studi biasanya dilakukan oleh lebih dari satu orang yang memiliki latar belakang disiplin ilmu berbeda. Hal ini ternyata perlu diperhatikan menurut peneliti asal Departemen Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Reni Suwarso.

Reni, bersama rekannya Dwinanti Marthanty dari Fakultas Teknik UI telah melakukan sebuah studi yang berjudul Citarum Action Research Project (CARP) - Transisi Ekonomi Sirkular untuk Iklim dan Lingkungan yang Tangguh di Masa Depan. Sebagai seseorang yang berasal dari ilmu sosial, pembahasan itu tentu tak sesuai dengan bidangnya.

"Kalau orang sosial, saya dari politik, biasanya kita jualan kecap (catch up). Tapi siapa yang buat kecapnya? Itu orang teknik," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disampaikan Reni dalam acara bincang media Riset KONEKSI untuk Solusi Pengelolaan Sampah di Kembang Goela Restaurant, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025).

Dalam studi yang dilakukannya, ia berfungsi sebagai penyambung lidah penelitian kepada para pemangku kepentingan. Namun, secara teknis dan data penelitian akan diolah dengan lengkap oleh tim Dwinanti sebagai ahlinya.

ADVERTISEMENT

"Kalau misalnya saya cuma pergi sendirian, tim sosial yang melakukan penelitian sendiri ya jadi jualan kecap tadi. Tapi kalau tim teknik yang bicara, ya mungkin gak ada hubungan lebih erat sama pemangku kepentingan," sambungnya.

Perubahan Iklim, Sampah, Air, Sudah Darurat

Penelitian yang dilakukan Reni dan Dwinanti atau biasa dipanggil Anti dilakukan di Sungai Citarik sepanjang 2,3 km. Sungai ini melintasi Desa Padamukti dan Desa Cibodas, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Sungai Citarik merupakan anak sungai dari Sungai Citarum yang menjadi tantangan pemerintah Indonesia. Selama hampir satu generasi, berbagai program dilakukan pemerintah dan rakyat Indonesia untuk membersihkan Sungai Citarum.

Namun, Sungai Citarum masih tercemar dan belum bisa ditanggulangi. Reni dan Anti menilai, program revitalisasi Sungai Citarum cenderung hanya berfokus pada aspek teknis.

Padahal seharusnya, perlu dilakukan pemahaman yang mendalam tentang tata kelola dan aspek sosial. Perlu dipahami, bahwa hampir semua masalah Citarum disebabkan oleh perilaku manusia.

Citarum tercemar karena limbah industri, limbah rumah tangga, limba ternak, limbah perikanan, keramba jaring apung, kerusakan mangrove, pembukaan lahan, lahan kritis, banjir, dan sedimentasi.

Berangkat dari hal itu, Reni dan Anti bila masalah air, sampah, dan perubahan iklim sudah sangat darurat, sehingga perlu mendapat perhatian oleh pemangku kepentingan. Sayangnya, Reni menyebut politisi Indonesia sampai saat ini tidak banyak yang membicarakannya.

"Tidak ada yang bicara program, sampai hari ini, masalah climate change, masalah air, masalah sampah itu sudah darurat," ungkapnya.

Tempat penelitiannya di Desa Padamukti dan Desa Cibodas dahulu adalah lumbung padi di Jawa Barat. Tetapi kini, sulit dan padi bertumbuh tidak maksimal.

"Kenapa demikian? karena airnya gak cukup, banyak sampah, kualitasnya buruk," bebernya.

Melalui riset yang didanai oleh Knowledge Partnership Platform Australia-Indonesia (Koneksi), IPPIN-CSIRO, dan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UI, Reni dan Anti menawarkan saran agar regulasi pengelolaan sampah perlu ditinjau ulang secara menyeluruh.

Dalam laporan studinya juga, Reni dan Anti menyebut sudah melakukan presentasi dan diskusi kepada para pengambil keputusan terkait. Namun, terkait usulan akan digunakan atau tidak, pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

Informasi tentang studi yang dilakukan Reni dan Anti bisa dilihat DI SINI.




(det/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads