Indonesia Punya 'Pohon' Penghasil Listrik Pertama, Ada di Wilayah Ini

Fahri Zulfikar - detikEdu
Kamis, 17 Jul 2025 11:00 WIB
Foto: Dok. Adhi Karya/Hybrid Wind Tree Pertama di Indonesia yang Dipasang di Tol Probolinggo-Banyuwangi
Jakarta -

Indonesia telah memiliki Hybrid Wind Tree pertama yang dipasang Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jawa Timur. Hybrid Wind Tree bisa diterjemahkan sebagai 'pohon angin hibrida' yang bisa menghasilkan listrik.

Mengutip ScienceDirect, pohon hibrida adalah konstruksi sintetis yang mirip pohon dengan panel surya atau turbin angin yang terpasang di cabang-cabangnya. Pohon ini memungkinkan penyaluran listrik untuk bisa digunakan ke penerangan, ponsel, perangkat rumah tangga, hingga kendaraan listrik.

Untuk memaksimalkan keluaran energi, panel pada pohon hibrida harus diarahkan tegak lurus terhadap sinar matahari. Biasanya, pohon penghasil listrik ini digunakan sebagai sumber energi untuk kota hijau atau kota pintar.

Di Indonesia sendiri, Hybrid Wind Tree pertama yang dipasang oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) memiliki tujuan untuk mendukung tol ramah lingkungan. Pohon tersebut, nantinya akan memanfaatkan energi terbarukan, khususnya angin dan cahaya matahari sebagai sumber listrik alternatif.

Corporate Secretary ADHI Rozi Sparta, mengatakan, Hybrid Wind Tree tidak hanya berfungsi sebagai pembangkit listrik, tapi juga simbol masa depan yang lebih hijau.

"Desain modular dan fleksibel struktur ini sangat cocok diterapkan di infrastruktur publik seperti jalan tol, kawasan perkotaan pintar (smart cities), zona industri, area gedung tinggi, kawasan wisata ramah lingkungan, hingga kompleks pemerintahan seperti Ibu Kota Nusantara (IKN)," ucapnya, sebagaimana dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (14/7/2025), dilansir detikFinance, Rabu (16/7/2025).

Bagaimana Cara Pohon Penghasil Listrik Bekerja?

Cara kerja Hybrid Wind Tree berporos pada dua komponen utamanya yang bertugas mengkonversi energi angin dan energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Konversi dua komponen ini menjadi turbin angin sumbu vertikal yang disebut sebagai Aeroleaf dan Solar Panel yang membentuk daun dengan nama Solar Petal.

Pohon sintetis tersebut, bisa memanfaatkan energi angin pada minimum kecepatan 2,5 m/s dan cahaya matahari untuk menghasilkan listrik. Pohon ini mampu memproduksi 12,4 kilowatt (kW) pada kondisi kecepatan angin dan tingkat radiasi matahari maksimum.

Di sisi lain, energi yang dihasilkan juga akan dialirkan untuk mengisi Sistem Baterai yang berkapasitas 28.800 Ah. Nantinya, baterai juga akan menyuplai energi listrik ke kantor dengan beban sebesar 1.400 watt yang digunakan untuk operasional penerangan kantor.

Selain ramah lingkungan, salah satu keunggulan sumber energi listrik ini yaitu kemampuannya untuk bekerja sepanjang waktu.

Negara-negara yang Sudah Memasang Pohon Hibrida

Sebelum Indonesia, ada berbagai negara yang sudah memasang pohon hibrida sebagai sumber energi listrik. Di Eropa, bahkan terdapat New World Wind yang telah diakui oleh majalah industri Energy Business Review sebagai salah satu dari 10 penyedia solusi keberlanjutan energi teratas di Eropa.

Perusahaan tersebut telah memasang 130 perangkat di seluruh dunia, dari Eropa, Amerika Serikat, hingga Korea Selatan. Mereka juga memasang untuk kebutuhan perusahaan komersial di Italia, Jerman, AS, hingga Prancis.

Meski sangat ramah lingkungan, teknologi yang sedang berkembang ini dibanderol dengan harga yang tinggi. Satu Aeroleaf berharga €795 atau sekitar Rp 15 juta (Kurs Rp 18.900), pohon angin 36 daun dihargai €51.990 (Rp 982,8 juta), dan WindBush surya hibrida dengan 12 daun berharga €24.500 (Rp 463 juta), demikian menurut laporan euronews.

Sementara untuk sistem panel surya 4 kW biasanya berharga antara £6.000 atau sekitar Rp 130,7 juta (Kurs Rp 21.790) dan £8.000 (Rp 174,3 juta), menurut Project Solar UK.



Simak Video "DPR Siapkan Aturan soal Energi Terbarukan Demi Tekan Impor Migas"

(faz/nah)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork