Indonesia resmi bergabung dengan BRICS pada 6 Januari 2025 lalu. Organisasi apa itu?
Sebelumnya, Indonesia hendak bergabung dengan BRICS sebagai perwujudan politik luar negeri bebas aktif. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono.
"Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum," jelasnya dalam detikNews pada Jumat (25/10/2024) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun persetujuan keanggotaan baru Indonesia telah mendapat lampu hijau sejak KTT BRICS 2023 di Afrika Selatan. Akhirnya pada 2025, Pemerintah Brasil menyebut Indonesia telah bergabung sebagai anggota penuh blok ekonomi BRICS.
Pengertian dan Sejarah BRICS
BRICS adalah kelompok negara yang menjalin kerja sama terkait pengembangan dan pengaruh dalam urusan internasional. Nama BRICS sendiri merupakan akronim dari huruf depan masing-masing negara anggotanya yakni Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Africa),
Mengutip dari BRICS Portal, Rusia merupakan pihak yang memprakarsai pembentukan BRICS. Pada 20 September 2006, diadakan Pertemuan Tingkat Menteri BRICS yang pertama atas usul Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela Sesi Sidang Majelis Umum PBB di New York.
Para menteri luar negeri dari Rusia, Brasil, dan Cina serta Menteri Pertahanan India ikut serta dalam pertemuan ini. Mereka menyatakan minat mereka untuk memperluas kerja sama multilateral.
Selanjutnya pada 16 Juni 2009, Yekaterinburg, Rusia menjadi tuan rumah diselenggarakannya KTT BRICS yang pertama. Para pemimpin BRICS mengeluarkan pernyataan bersama setelah KTT tersebut dan menetapkan dokumen yang menyatakan tujuan BRIC, yaitu "untuk mempromosikan dialog dan kerja sama di antara negara-negara kita dengan cara yang bertahap, proaktif, pragmatis, terbuka dan transparan.
Kekuatan ekonomi negara-negara BRICS yang terus meningkat menjadi fondasi pengaruh mereka di kancah internasional.
Negara-negara Anggota BRICS
Negara-negara BRICS adalah anggota organisasi dan lembaga internasional terkemuka yang berpengaruh, termasuk PBB, G20, Gerakan Non-Blok (GNB), dan Group of 77 (G77). Mereka juga merupakan anggota berbagai asosiasi regional.
BRICS yang mulanya hanya beranggotakan lima negara, yaitu Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, kini telah bertambah. BerdasarkanKTTBRICS 2023 di Johannesburg, sejumlah negara baru yang bergabung dalamBRICS+ adalah Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Manfaat Indonesia Sebagai Anggota BRICS
Menurut laman Kementerian Pertahanan, manfaat bagi Indonesia sebagai anggota BRICS antara lain:
1. Potensi Ekonomi yang Besar
Bergabung dalam BRICS berarti menambah peluang pasar menjadi lebih dari 3 miliar jiwa. Produk-produk utama Indonesia, seperti minyak kelapa sawit, batu bara, hingga tekstil, dapat meraih pangsa pasar yang lebih luas.
2. Diversifikasi Mitra Dagang
Indonesia dapat bermitra dengan India dalam sektor IT dan tekstil, atau dengan Rusia untuk mengimpor teknologi pertahanan yang lebih murah.
3. Kekuatan Diplomasi
Dengan menjadi anggota, Indonesia dapat mendorong perubahan yang lebih inklusif, seperti distribusi hak suara yang lebih adil di lembaga-lembaga global seperti IMF dan Bank Dunia.
(nir/nah)