7 Rekomendasi Buku dari Pengunjung Perpustakaan Jakarta Cikini, Ada Atomic Habits

ADVERTISEMENT

7 Rekomendasi Buku dari Pengunjung Perpustakaan Jakarta Cikini, Ada Atomic Habits

Nikita Rosa - detikEdu
Rabu, 02 Jul 2025 13:30 WIB
Potret Pengunjung Perpustakaan Cikini Jakarta
Potret Pengunjung Perpustakaan Jakarta Cikini. (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Jakarta -

Musim liburan sekolah dan kuliah resmi dimulai. Selain berlibur ke tempat wisata, kamu juga jalan-jalan dengan buku di genggaman tangan.

Membaca buku bisa menjadi aktivitas liburan yang tak perlu mengeluarkan biaya. Dengan meminjam buku di perpustakaan, kamu bisa membaca banyak tanpa mengeluarkan kocek sepeser pun.

Tapi masih kebingungan mau membaca buku apa? Simak tujuh rekomendasi buku dari pengunjung Perpustakaan Jakarta, di Cikini, Jakarta, berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

7 Rekomendasi Buku dari Pengunjung Perpustakaan Jakarta Cikini

1. Atomic Habits karya James Clear

Buku Atomic Habits karya James Clear pertama diterbitkan tahun 2018. Berkat kontennya yang padat dan mudah dimengerti, buku ini langsung menjadi incaran para pecinta buku self development.

Buku ini direkomendasikan oleh Nisrina. Mahasiswa IPB University ini mengatakan Atomic Habits mudah dipahami oleh pembaca pemula seperti dirinya.

ADVERTISEMENT

"Atomic Habits mudah dicerna membuat pembaca pemula," ujarnya kepada detikEdu di Perpustakaan Jakarta, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2025).

Dilansir dari laman resmi penulis, Atomic Habits memiliki tiga pelajaran penting, yakni rutinitas kecil akan membuat perubahan besar, buatlah sebuah sistem, dan kembangkan rutinitas berbasis identitas.

2. The Alchemist karya Paulo Coelho

The Alchemist telah terjual sebanyak 65 juta eksemplar dan diterjemahkan ke 65 bahasa. Paulo Coelho menerbitkan buku ini pada 1988 dengan judul O Alquimista.

Menurut Nisrina, buku ini sangat cocok jika ingin mencari motivasi. Menurut Ensiklopedia Britannica, alur The Alchemist sendiri tentang perjalanan pencarian diri karakter utama, Santiago.

Santiago berkelana dari Spanyol ke piramida Mesir untuk mencari harta karun. Selama perjalanan, ia justru menemukan banyak harta karun kecil berupa pesan-pesan kehidupan.

3. Educated karya Tara Westover

Tara Westover menceritakan kehidupannya di Pegunungan Idaho, Amerika Serikat, dalam buku Educated. Halaman demi halaman buku tersebut akan mengisahkan kekuatan pendidikan yang membawa Tara sampai melintasi benua.

Salma, mahasiswa IPB University dan pengunjung Perpustakaan Jakarta-Cikini merekomendasikan buku ini. Menurut Salma, ia bisa merasakan pengalaman pendidikan di Amerika Serikat.

"Di situ aku kayak bisa merasakan pengalaman. Ternyata di Amerika masih banyak yang terbelakang," tuturnya.

4. Edensor karya Andrea Hirata

Buku lain yang direkomendasikan Salma adalah Edensor. Buku ini merupakan tetralogi Laskar Pelangi yang mengisahkan tentang petualangan Ikal dan Arai di Eropa. Setelah berhasil memperoleh beasiswa ke Prancis, Ikal dan Arai, mengalami banyak 'geger budaya' atau culture shock.

Ikal dan Arai akan kembali menuai karma akibat kenakalan-kenalan yang pernah mereka lakukan semasa kecil dan remaja, demikian seperti dilansir dari Google Books. Tak hanya berfokus pada kisah Ikal dan Arai, pembaca juga akan dibawa menyusuri Eropa dengan berbagai pengalaman yang mencengangkan.

"Akungerasa diajak keliling dunia dengan buku itu," ujarSalma.

5. Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari

Ahmad Tohari mengisahkan pengalaman seorang insinyur idealis bernama Kabul. Namun bukannya bangunan kokoh yang ia temui, Kabul malah berhadapan dengan berbagai praktik korupsi.

Firza seorang mahasiswa Universitas Padjadjaran menyukai buku ini lantaran karakter utama yang apa adanya.

"Aku suka banget karena dia cukup realistis tanpa ngasih embel-embel super hero complex ke main charaternya," ujar Firza.

"Alur ceritanya juga antiklimaks tapi somehow realistis. Kayak baca non fiction tapi dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami dengan topik yang to the point," imbuhnya.

6. Kubah karya Ahmad Tohari

Sebagai pecinta Ahmad Tohari, Firza juga merekomendasikan buku lain berjudul Kubah. Dalam Kubah, pembaca akan diajak kembali ke tragedi 1965.

Sosok utama, Karman, merupakan seorang komunis yang dipercaya untuk membangun kubah masjid di desanya. Dalam perjalanannya itu, pembaca akan diajak mengenali alasan Karman menjadi komunis dan menemukan jati dirinya yang asli.

7. The Girl with Seven Names: A North Korean Defector's Story karya Hyeonseo Lee

Hyeonseo Lee dibantu dengan David John menceritakan pengalamannya menjadi warga negara Korea Utara. Di usia yang ke-17, Hyeonseo Lee melarikan diri dari Tanah Airnya. Butuh waktu 12 tahun sebelum Hyeonseo Lee bersatu lagi dengan keluarganya.

Menurut Cathy, mahasiswa Universitas Padjadjaran, buku The Girl with Seven Names sangat pas untuk mereka pecinta autobiografi dan ingin memahami tentang Korea Utara. Buku ini bisa mengemas kisah Hyeonseo Lee dan membuat pembaca ikut bergidik ngeri.

"Pengalaman hidup dari si main character ini sangat mengerikan. Terutama saat masih di Korea Utara," tutur Cathy.

Nah, itulah tujuh rekomendasi buku dari pengunjung Perpustakaan Jakarta Cikni. Ada yang sudah kamu baca, detikers?




(nir/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads