Ketika melihat semut di tembok, mereka akan membentuk formasi seperti baris-berbaris di satu garis yang sama. Namun, kenapa bisa sekompak itu ya?
Perlu diketahui bahwa semut merupakan hewan yang hidup berkoloni. Mereka termasuk serangga yang sangat bersosial tinggi dan biasa bekerja sebagai satu tim.
Mereka memiliki sistem koloni yang terbagi dalam beberapa tugas mulai dari mencari makan, mempertahankan sarang, hingga merawat telur atau anak-anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semut merupakan salah satu pemain tim terbaik di alam, dan menjaga agar organisasi yang besar tersebut tetap berjalan membutuhkan komunikasi khusus," kata Resasco, asisten profesor di Departemen Ekologi dan Biologi Evolusi, dikutip dari laman University of Colorado Boulder.
Semut Bergantung pada Feromon
Dalam kehidupannya, semut sangat mengandalkan aroma kimia yang disebut feromon. Aroma kimia tersebut berfungsi untuk bertukar informasi satu sama lain, termasuk tempat untuk menemukan makanan.
Resasco menerangkan, ketika seekor semut menemukan makanan, ia segera menandai jalurnya dengan feromon kemudian kembali ke koloni. Tak berselang lama, semut lainnya akan mengikuti jejak feromon dengan mencium aroma menggunakan sensor yang sering kali terdapat di antena mereka.
Baca juga: Apa Jadinya Jika Serangga Tak Ada di Bumi? |
Ketika mulai berjalan, mereka juga menyebarkan lebih banyak aroma kimia yang sama di sepanjang jalan untuk memperkuat jejak. Jejak feromon membantu mereka bernavigasi tanpa tersesat. Itulah sebabnya mereka berbaris dalam barisan yang hampir sempurna.
Keunikan Feromon pada Tiap Spesies Semut
Fungsi lain feromon yakni bisa bertukar informasi tentang keberadaan predator. Uniknya, setiap spesies semut memiliki kosakata kimianya sendiri hingga 20 feromon berbeda yang dapat disekresikan untuk membentuk jejak aroma tertentu, sebagaimana dikutip dari BBC Science Focus.
Spesies semut yang berbeda memiliki cara yang berbeda pula dalam membentuk rute mencari makan. Misalnya, semut pemotong daun dapat membangun jalur lalu lintas yang teratur: satu jalur menuju cabang pohon menuju sumber makanan dan jalur lainnya untuk semut yang kembali membawa hasil panen.
Kemudian semut tentara, yang umumnya ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan, berkumpul dalam kawanan besar yang bergerak untuk menyerang koloni serangga lain demi mendapatkan sumber daya.
"Jika Anda melihat kawanan semut di hutan hujan, sepertinya tanah sedang 'bergerak'," ungkap Resasco.
Bisa dikatakan, dalam komunikasinya, ujung antena semut akan menerjemahkan 'kata-kata' kimia, sehingga memandu semut lain, dalam satu garis, ke atau dari tujuan yang diinginkan. Ini sebabnya, semut yang tersesat sendirian dan terpisah dengan koloni akan terlihat sangat kebingungan.
"Jika Anda melihat semut secara individu dan apa yang mereka lakukan, mereka tampak sangat bodoh," kata Resasco, yang telah mempelajari semut, termasuk semut api.
"Namun sebagai koloni, gabungan dari semua perilaku yang sangat sederhana ini, mereka dapat melakukan hal-hal yang sangat menakjubkan dan rumit," imbuhnya.
(faz/nah)