Ini Raja yang Paling Lama Berkuasa Sepanjang Sejarah, Dari Negara Mana?

ADVERTISEMENT

Ini Raja yang Paling Lama Berkuasa Sepanjang Sejarah, Dari Negara Mana?

Devita Savitri - detikEdu
Minggu, 22 Jun 2025 08:00 WIB
Royal golden crown with jewels on pillow on pink red background. Symbols of UK United Kingdom monarchy. 3d illustration
Ini raja yang paling lama berkuasa sepanjang sejarah. Ketahui sejarahnya yuk! Foto: Getty Images/iStockphoto/Bet_Noire
Jakarta -

Ketika Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada September 2022 lalu, ia telah mengampu takhta selama 70 tahun. Gelar ini tidak menjadikannya sebagai penguasa terlama sepanjang sejarah.

Masa jabatannya, terkait dua tahun dibandingkan Raja Louis XIV dari Perancis yang memerintah selama 72 tahun. Meski mengemban takhta hingga lebih dari setengah abad, keduanya tetap bukan raja yang paling lama berkuasa sepanjang sejarah.

Siapakah sosok tersebut? Dikutip dari IFL Science begini penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raja yang Paling Lama Berkuasa Sepanjang Sejarah

Untuk menemukan penguasa yang paling lama mengambu takhta dibanding Louis, kita harus kembali ke masa Mesir Kuno di tahun 2.281 sebelum masehi (SM). Kala itu, ada seorang anak laki-laki berusia enam tahun yang dinobatkan sebagai Firaun.

Ia bernama Neferkare atau juga dikenal sebagai Pepi II. Neferkare berkuasa menjadi Firaun sebelum Kerajaan Lama runtuh yang menyebabkan periode ketidakstabilan politik di Mesir Kuno.

ADVERTISEMENT

Pemerintahan Pepi II memang agak terlupakan dalam sejarah Mesir Kuno. Namun, ia mencatat prestasi sebagai raja yang paling lama berkuasa dalam sejarah.

Diperdebatkan Para Ahli

Sayangnya, hal ini masih diperdebatkan oleh para ahli. Sebagian besar informasi tentang Neferkare berasal dari sejarawan kuno Manetho.

Manetho menulis bahwa Nerfekare memerintah selama 94 tahun sebelum meninggal pada usia 100 tahun. Salah satu alasan mengapa pernyata Manetho diperdebatkan, karena ia hidup sekitar 2.000 tahun setelah Pepi II.

Sehingga, ada banyak alasan untuk menduga bahwa catatan yang disampaikan Manetho mungkin tidak sepenuhnya akurat. Meskipun demikian, data tersebut ternyata didukung oleh dokumen yang disebut dengan Papirus Raja-Raja.

Dokumen itu mencantumkan semua firaun hingga sekitar tahun 1.650 SM. Hasilnya memang tertera bahwa Pepi II memegang tahta selama lebih dari 90 tahun.

Papirus Raja-Raja menjadi dokumen yang dijadikan dasar untuk mengetahui keadaan Mesir Kuno di masa lampau. Dokumen itu diketahui ditulis pada masa pemerintahan Ramses II pada abad ke-13 SM (lebih dari satu milenium setelah kematian Pepi).

Ada keanehan yang ditemukan dalam dokumen itu. Di mana daftar raja tampaknya ditulis di bagian belakang daftar pajak lama.

Hal ini menunjukkan bahwa papirus itu dituliskan pada kertas daur ulang setelah fungsinya awalnya terpenuhi. Karena alasan ini, beberapa sejarawan skeptis tentang lamanya masa jabatan Pepi II.

Lagi pula, hidup sampai usia 100 tahun merupakan hal yang sangat tidak biasa pada masa itu. Keraguan lain timbul karena tidak ada prasasti yang menyebutkan Pepi II setelah "perhitungannya" yang ke-31, ke-62, atau ke-63 di masa pemerintahannya.

Oleh karena itu, beberapa cendekiawan bersikeras bahwa Neferkare mungkin tidak menjabat sebagai Raja selama yang dirayakan Elizabeth II atau Louix XIV.

Meskipun banyak keraguan, Pepi II saat ini masih tercatat oleh Guinness World Records sebagai raja yang paling lama berkuasa dalam sejarah.




(det/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads