Air laut terus menguap setiap saat ke atmosfer. Namun, kenapa selama jutaan tahun air laut tidak pernah habis?
Jawaban singkatnya karena adanya siklus daur ulang (hidrologi), yang membuat air di bumi, tidak pernah habis. Dalam hal ini, air laut memegang peranan penting karena 97 persen air di bumi berada di lautan, menurut NASA.
Secara sederhana, siklus hidrologi air laut meliputi air menguap ke atmosfer, kemudian jatuh kembali ke laut sebagai hujan (presipitasi). Penguapan air laut juga bisa sampai ke daratan sebagai hujan, tapi hanya sedikit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut US Geological Survey, hanya sekitar 10 persen air yang menguap dari lautan, yang diangkut melalui daratan dan jatuh sebagai presipitasi atau hujan.
Laut Memegang Peranan Penting dalam Siklus Hidrologi
Mengutip situs NASA, curah hujan, penguapan, pembekuan, pencairan, serta kondensasi merupakan bagian dari siklus hidrologi. Proses sirkulasi air di bumi ini, tidak pernah berakhir dari awan ke daratan, ke lautan, dan kembali ke awan.
Dalam proses ini, lautan memainkan peran kunci. Hal ini karena lautan menampung 97% dari total air di planet Bumi.
Sebanyak 78 persen dari presipitasi (hujan) global terjadi di atas lautan. Kemudian sumber dari 86 persen penguapan global juga terjadi di lautan.
Selain memengaruhi jumlah uap air atmosfer, penguapan dari lautan berperan penting dalam pergerakan panas dalam sistem iklim. Ini kenapa curah hujan, bisa sangat dipengaruhi oleh angin, udara, atau air yang terangkut dari wilayah lautan.
Air yang menguap, dapat mendinginkan permukaan laut, sehingga sejumlah besar panas bisa diserap lautan. Panas tersebut sebagian menyangga efek rumah kaca dari peningkatan karbon dioksida dan gas lainnya.
Nantinya, uap air yang dibawa oleh atmosfer mengembun sebagai awan dan jatuh sebagai hujan, sebagian besar jauh dari tempat penguapannya. Uap air yang mengembun, akan melepaskan panas dan mendorong sebagian besar sirkulasi atmosfer di daerah tropis.
Pelepasan panas ini merupakan bagian penting dari keseimbangan panas bumi. Proses ini menggabungkan siklus energi dan air planet Bumi.
Berapa Jumlah Air Laut di Bumi?
Mengutip Wonderopolis, jumlah persediaan air dunia menurut para ilmuwan sekitar 332.500.000 mil kubik air. Dari jumlah tersebut, sekitar 321.000.000 mil kubik (atau hampir 97 persen) tersimpan di lautan dunia.
Dengan jumlah yang banyak dan siklus hidrologi yang terus berlangsung, membuat air laut tidak pernah habis. Selama jutaan tahun, air laut yang menguap ke atmosfer akan jatuh kembali sebagai bentuk presipitasi, seperti hujan atau salju.
Sebagian besar, curah hujan itu akan jatuh langsung kembali ke laut. Sebagian yang lain, akan jatuh di daratan, mengalir melalui tanah dan menuju ke sungai. Lalu dari anak sungai, air akhirnya mengalir kembali ke laut.
(faz/nwk)