Mengenal Pulau Rubiah, Tempat Jemaah Haji Dikarantina pada Masa Kolonial

ADVERTISEMENT

Mengenal Pulau Rubiah, Tempat Jemaah Haji Dikarantina pada Masa Kolonial

Nikita Rosa - detikEdu
Sabtu, 07 Jun 2025 10:00 WIB
Situs Sejarah Karantina Haji di Pulau Rubiah Sabang
Situs Sejarah Karantina Haji Aceh. (Foto: Agus Setyadi/detikcom)
Jakarta -

Haji merupakan salah satu ibadah umat muslim yang harus dilaksanakan di Makkah, Arab Saudi. Uniknya, pada masa kolonial Belanda, para jemaah haji diminta untuk mengikuti masa karantina di Pulau Rubiah.

Pulau Rubiah terletak di Kota Sabang, Provinsi Aceh. Latar belakang pembangunan pusat karantina ini lantaran Pemerintah Hindia Belanda ingin menarik simpati masyarakat Aceh.

Selain itu, pemerintah juga ingin memastikan para jemaah terbebas dari wabah penyakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu belum ada vaksin seperti sekarang. Jadi orang yang pulang antar negara itu (dianggap) bawa pulang penyakit. Jadi harus dikarantina dan itu wajib," kata Pendiri Sabang Heritage Society (SHS), Albina Ar Rahman, dikutip dari laman Kementerian Agama, Jumat (6/6/2025).

Fasilitas Karantina Haji Pulau Rubiah

Teuku Yahya, keturunan pemilik sebagian tanah di pulau Rubiah menceritakan, bangunan karantina haji yang dibangun pada zaman kolonial itu menyediakan berbagai fasilitas lengkap seperti penginapan, rumah sakit, laundri, kamar mandi dan listrik.

ADVERTISEMENT

Para jamaah terlebih dulu menginap di pulau Rubiah. Baru nantinya akan diantar dengan kapal menuju kapal yang besar.

"Gedung karantina haji ini dibangun memadati lebih dari setengah Pulau Rubiah, tersedia rumah sakit dan fasilitas laundry juga tersedia dalam gedung tersebut," katanya.

Fasilitas Karantina Berubah Jadi Barak Tentara

Belanda terpaksa angkat kaki saat Jepang mendarat di Indonesia. Gedung karantina haji itu kemudian berubah menjadi barak tentara.

Baru pada tahun 1944, Belanda kembali dan terjadi pertempuran dengan tentara Jepang. Beberapa bangunan pusat karantina haji hancur dihantam peluru Belanda.

Bangunan Karantina Haji yang Tinggal Kenangan

Saat ini, hanya tersisa dua bangunan tua yang sudah tidak terawat, sedangkan bangunan lainnya telah lapuk oleh usia. Meskipun sudah tidak terawat, namun bangunan tua tersebut masih menyimpan sejumlah bukti sejarah tentang perjalanan haji dan karantina pada masa kolonial Belanda.

Selain Pulau Rubiah, Pulau Onrust di Kepulauan Seribu diketahui merupakan pusat karantina lainnya. Pulau Rubiah menjadi pusat karantina bagi jamaah haji Aceh dan daerah lainnya di Sumatera. Sedangkan Onrust, menampung jamaah haji di pulau Jawa.




(nir/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads