Ratusan Koin Perak Usia 1.000 Tahun Ditemukan di Inggris, Pernah Setara Beberapa Sapi

ADVERTISEMENT

Ratusan Koin Perak Usia 1.000 Tahun Ditemukan di Inggris, Pernah Setara Beberapa Sapi

Trisna Wulandari - detikEdu
Minggu, 09 Feb 2025 18:00 WIB
Penemuan  321 koin perak dari abad ke-11 M dekat lokasi calon pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Suffolk, Inggris
Penemuan 321 koin perak dari abad ke-11 M dekat lokasi calon pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Suffolk, Inggris. Foto: Oxford Cotswold Archaeology.
Jakarta -

Tim arkeolog Oxford Cotswold Archaeology (OCA) menemukan 321 koin perak dari abad ke-11 M dekat lokasi calon pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Suffolk, Inggris. Peneliti memperkirakan, sebungkus harta karun tersebut adalah tabungan tokoh setempat yang dikubur untuk mengantisipasi perubahan rezim dan ketidakpastian politik.

Tumpukan koin tersebut teridentifikasi sebagai koin buatan masa rezim Harold I 'Harefoot' (1036-1040 M), Harthacnut (1040-1042), dan Edward the Confessor (1042-1066). Kebanyakan koin berasal dari zaman Harold I, sedangkan koin zaman Harthacnut lebih sedikit dan koin zaman Edward bahkan hanya 24 keping.

Koin-koin tersebut dibalut hati-hati dengan kain dan timah. Saat peneliti menemukannya, kondisinya masih sangat bagus. Totalnya berjumlah 319 sen penuh dan 2 potong setengah sen. Pada abad ke-11 M tersebut, nilainya setara sekawanan kecil sapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harta Karun Koin sebagai Kapsul Waktu

Andrew Pegg, arkeolog OCA, mengaku senang bisa mengungkap sejarah dari temuan koin kuno.

"Ini kapsul waktu arkeologi yang sempurna," tuturnya, dilansir Sci.News.

ADVERTISEMENT

Peneliti menjelaskan, pertengahan abad ke-11 di Inggris ditandai dengan gejolak politik setelah Edward the Confessor dinobatkan sebagai pemimpin pada 1042. Warga sebelumnya diperintah oleh raja Denmark, Cnut, lalu digantikan oleh putranya Harold dan Harthacnut selama 25 tahun.

Edward yang naik takhta membuat Wangsa Wessex kembali berkuasa di Ingggris. Kondisi ini membuat masyarakat ragu dan khawatir atas tren pergeseran kesetiaan. Namun, beberapa bangsawan dan orang kaya yang berjaya di rezim sebelumnya diasingkan, atau dibuang harta bendanya setelah Edward naik takhta.

Peneliti memperkirakan pemilik harta karun koin ini takut akan dampak perubahan rezim tersebut. Maka, sebelum dia diasingkan atau harta bendanya disita, ia mengubur koin-koin tersebut hingga terungkap baru-baru ini.

"Kita mungkin tidak akan pernah tahu dengan pasti alasan kenapa harta karun kecil ini tidak pernah ditemukan selama ini," kata para arkeolog.

Koin Langka

Kendati demikian, spesialis koin, numismatik, dan konservasi mendapati koin-koin ini sangat bernilai. Tak hanya dari sejarah yang tersimpan, tetapi juga nilai kelangkaannya.

Berdasarkan hasil analisis, sebagian besar koin dicetak di London. Sisanya kebanyakan dicetak di Thetford, Norwich, Ipswich, Lincoln, dan Stamford. Namun, beberapa koin lainnya berasal dari percetakan uang yang lebih kecil, seperti Langport dan Axbridge di Inggris barat daya, sehingga menjadikan koin-koin tersebut cukup langka.

"Koin-koin ini memberi wawasan berharga tentang latar belakang sejarah yang kaya dari periode ini, menambah bukti bahwa naik takhtanya Edward the Confessor membuat sejumlah ketidakpastian dan kekhawatiran warga," kata spesialis koin OCA Alexander Bliss.

"Memainkan peran kecil dalam menghidupkan kisah ini merupakan suatu kehormatan dan hak istimewa," tuturnya.




(twu/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads