Gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,3 guncang Kabupaten Seluma, Bengkulu pada Jumat (23/5/2025) sekitar pukul 02.52 WIB. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut mempunyai parameter update dengan magnitudo M 6,0.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa Bengkulu merupakan jenis gempa bumi menengah dikarenakan aktivitas deformasi batuan dalam lempeng (intraslab).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono kepada wartawan pada Jumat (23/5/2025), dikutip dari detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Titik koordinat gempa Bengkulu berada pada 4,18 lintang selatan dan 102,07 bujur timur. Gempa ini terdeteksi di kedalaman 84 kilometer. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Daryono.
Gempa Bengkulu Megathrust atau Bukan?
Melalui akun media sosial X miliknya, Daryono pada Jumat (23/5/2025)menegaskan gempa Bengkulu merupakan gempa dalam lempeng atau intraslab earthquake dan bukan gempa megathrust.
Gempa tersebut bersifat memiliki guncanganlebih kuat karena melibatkan pelepasan energi dari tekanan tektonik yang terakumulasi dalam lempeng dan sifat batuannya yang homogen.
Ia juga menjelaskan sumber gempa tidak di bidang kontak antarlempeng(zona megathrust), melainkan bersumber di zona Benioff di mana lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah megathrust dan pecah di dalam lempeng yang populer disebut intraslab earthquake.
"Gempa Bengkulu M6,0hingga siang ini belum terjadi gempa susulan, sesuai karakter 'gempa dalam lempeng' (intraslab earthquake) yang lack of aftershock "miskin gempa susulan" bahkan tanpa gempa susulan karena lempeng Indo-Australia batuan homogen, sekali patah energi langsung habis," tulis Daryono.
(nah/pal)