Asal-usul Hari Waisak, Dirayakan untuk Memperingati 3 Peristiwa Penting Ini

ADVERTISEMENT

Asal-usul Hari Waisak, Dirayakan untuk Memperingati 3 Peristiwa Penting Ini

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 12 Mei 2025 13:00 WIB
ILUSTRASI HARI RAYA WAISAK.
Ilustrasi Hari Waisak. Foto: Freepik
Jakarta -

Hari ini, 12 Mei 2025 diperingati sebagai Hari Raya Waisak 2569 BE. Hari Waisak diperingati oleh umat Buddha dengan melakukan serangkaian ibadah.

Di kalangan umat Buddha, Hari Waisak disebut sebagai Trisuci Waisak. Hari Waisak juga menjadi momen peringatan hari paling besar bagi umatnya.

Hari Raya Waisak ini tak bisa terlepas dari sosok Buddha Siddharta Gautama. Bagaimana sebenarnya sejarah Hari Waisak ini?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waisak Diperingati untuk Mengingat 3 Peristiwa

Mengutip buku Sejarah Terlengkap Agama-agama di Dunia oleh M Ali Imron (2015), hari Waisak dilaksanakan untuk memperingati tiga peristiwa penting yakni kelahiran Pangeran Siddharta, hari pencapaian Penerangan Sempurna petapa Gautama dan hari wafatnya Sang Buddha di Kusinara.

Ketiga peristiwa tersebut jatuh pada bulan purnama, bulan kelima penanggalan bulan. Pada perayaan Hari Waisak, umat Buddha melakukan delapan sila di vihara.

ADVERTISEMENT

1. Kelahiran Siddharta Gautama

Peristiwa kelahiran Pangeran Siddharta terjadi pada tahun 563 SM. Kelahirannya bertepatan saat Ratu Maha Maya berdiri memegang dahan pohon sala.

Selama peristiwa tersebut, ada dua arus kecil, satu dingin dan satu hangat jatuh dari langit untuk membasuh tubuhnya. Adapun tempat kelahiran dari Buddha Siddharta adalah di Taman Lumbini.

2. Siddharta Memperoleh Penerangan

Mengutip buku Pendidikan Agama Budhha dan Budi Pekerti Buddha oleh Taram dan Jimo (2017) Buddha meninggalkan istana dan segala kesenangan duniawai untuk mencari obat dari usia tua, sakit, dan kematian. Beliau melakukan perjuangan yang gigih untuk membebaskan segala bentuk penderitaan.

Bahkan perjuangannya selama enam bulan yang tak membuahkan hasil tak menyurutkan semangat Siddharta. Ia tetap melakukan perenungan Vipassana Bhavana di bawah pohon Bodhi.

Akhirnya ia berhasil mencapai penerangan yang sempurna pada 588. Siddharta pun berkelana ke berbagai penjuru negeri untuk membabarkan Dhamma kepada semua lapisan masyarakat.

Sidharta menyampaikan ajaran Dharma kepada para dewa dan manusia. Ia menunjukkan kesejahteraan dan kebahagiaan kepada semua makhluk.

3. Wafatnya Siddharta

Buddha Siddharta Gautama wafat pada tahun 543 SM. Tepatnya pada usianya yang ke-80 tahun.

Buddha wafat karena menderita sakit. Di akhir hayatnya, ia memberikan Dhamma kepada muridnya sembari berbaring sakit.

Makna Hari Waisak bagi Umat Buddha

Bagi umat Buddha, Hari Raya Waisak menjadi momen untuk mengajak umat Buddha merenungkan dan menghayati kembali perjuangan hidup Buddha. Seorang Buddha rela meninggalkan semuanya demi kasi kepada semua makhluk.

Hari Waisak juga biasanya disebut Visakah Puja atau Buddha di India. Sementara di Malaysia dan Singapura, Vesak dan di Thailand disebut Visakha Bucha.

Adapun beberapa hari besar umat Buddha lainya adalah Hari Raya Kahitna atau upacara persembahan jubah daru umat Buddhka kepada Sangha setelah menjalani Vassa. Kemudian ada juga Hari Raya Asadha yang diperingati dua bulan setelah Hari Raya Waisak.

Selain itu, ada juga Hari Besar agha Puja dalam rangka memperingati disabdakannya Ovadha Patiokha atau inti agama Budhha dan etika pokok para biksu oleh sang Buddha.




(cyu/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads