Gulungan Papirus Misterius 'Korban' Letusan Vesuvius Dipindai Sinar-X, Ini Hasilnya

ADVERTISEMENT

Gulungan Papirus Misterius 'Korban' Letusan Vesuvius Dipindai Sinar-X, Ini Hasilnya

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Sabtu, 10 Mei 2025 20:00 WIB
Gulungan papirus hangus korban letusan Vesuvius dipindai sinar X
Foto: (Dokumentasi Vesuvius Challenge via Guardian)
London -

Gulungan-gulungan papirus hangus yang terkubur di kota Herculaneum imbas letusan Gunung Vesuvius tahun 79 M dipindai sinar X. Ini dia hasilnya.

Para peneliti menemukan judul dan penulis pada gulungan Herculaneum setelah melakukan sinar X pada papirus yang telah hangus dan membukanya di komputer. Jejak tinta menunjukkan teks tersebut merupakan bagian dari karya filsuf Epikuros Philodemus, yang terbakar saat letusan gunung api pada 79 M, demikian dilansir dari Guardian, ditulis Sabtu (10/5/2025).

Untuk pertama kalinya detail penting tersebut diperoleh dari pendekatan pemindaian sinar X. Gulungan hangus yang ditemukan dari vila Romawi yang terkubur di bawah abu saat Gunung Vesuvius meletus hampir 2.000 tahun lalu telah diidentifikasi sebagai karya berpengaruh dari seorang filsuf Yunani kuno. Herculaneum merupakan kota dari era Romawi kuno, bersamaan dengan Kota Pompeii, terkubur karena letusan dahsyat Gunung Vesuvius pada 79 M.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jejak huruf tinta yang terlihat pada gambar sinar X mengungkapkan teks tersebut sebagai bagian dari karya multivolume, On Vices, yang ditulis oleh filsuf Epikuros Philodemus pada abad pertama SM. Gulungan tersebut merupakan salah satu dari tiga gulungan dari Herculaneum yang disimpan di Perpustakaan Bodleian di Oxford.

"Ini adalah gulungan pertama yang tintanya dapat langsung terlihat saat dipindai," kata Dr Michael McOsker, seorang ahli papirus di University College London, yang bekerja sama dengan para peneliti di Oxford untuk membaca teks tersebut.

ADVERTISEMENT

"Tidak seorang pun tahu tentang apa isinya. Kami bahkan tidak tahu apakah ada tulisan di dalamnya," imbuh McOsker.

Gulungan itu adalah salah satu dari ratusan gulungan yang ditemukan di perpustakaan sebuah vila mewah Romawi yang diperkirakan milik ayah mertua Julius Caesar, di Herculaneum. Vila itu terkubur di bawah abu dan batu apung ketika Herculaneum, dekat Naples, hancur bersama Pompeii dalam letusan pada 79 M.

Penggalian pada abad ke-18 menemukan banyak gulungan kuno, yang sebagian besar disimpan di Perpustakaan Nasional Naples. Namun, dokumen-dokumen itu terbakar sangat parah sehingga hancur ketika para peneliti mencoba membukanya. Tintanya juga tidak dapat dibaca pada papirus yang telah berkarbonasi.

Pemindaian Sinar X Bagian dari Vesuvius Challenge

Pekerjaan pemindaian sinar X ini merupakan bagian dari Vesuvius Challenge, sebuah kompetisi global yang diluncurkan pada 2023. Tantangan ini menawarkan hadiah untuk kemajuan dalam membaca gulungan dengan sinar X 3D.

Tahun 2024 lalu, sekelompok mahasiswa yang paham komputer berbagi hadiah utama sebesar USD 700.000 (Rp 11,5 miliar) untuk mengembangkan perangkat lunak kecerdasan buatan yang memungkinkan mereka membaca 2.000 huruf Yunani kuno dari gulungan lainnya.

Gulungan dari Bodleian, yang diberi nama PHerc. 172, dipindai Juli 2024 lalu di Diamond, fasilitas sinkrotron nasional Inggris di Oxfordshire. Tidak seperti biasanya, beberapa tinta terlihat dalam gambar sinar X, dengan para peneliti menemukan kata Yunani kuno untuk "jijik" setidaknya dua kali dalam dokumen tersebut.

Penelitian lebih lanjut oleh Sean Johnson di Vesuvius Challenge, dan secara terpisah oleh Marcel Roth dan Micha Nowak di Universitas WΓΌrzburg, menemukan judul dan penulis teks di bagian paling dalam gulungan, yang membuat mereka memperoleh hadiah utama senilai USD 60.000 (Rp 992 juta) dari tantangan tersebut.

Bersama dengan On Vices dan Philodemus, nomor buku pada gulungan tersebut mungkin merupakan alfa, yang menunjukkan bahwa itu bisa jadi merupakan bagian pertama dari karya tersebut. On Vices berisi setidaknya 10 buku dengan buku-buku lain yang membahas topik-topik seperti kesombongan, keserakahan, sanjungan, dan pengelolaan rumah tangga.

Tidak lama lagi, para ahli akan mengetahui lebih banyak tentang gulungan tersebut. Delapan belas gulungan dipindai di Diamond pada Maret 2025 lalu. Sebanyak 20 lainnya akan dicitrakan di Fasilitas Radiasi Sinkrotron Eropa di Grenoble pada Mei 2025 ini.

"Kami melihat bukti tinta di banyak gulungan baru yang telah kami pindai, tetapi kami belum mengubahnya menjadi teks yang koheren," kata Dr Brent Seales, seorang ilmuwan komputer di Universitas Kentucky, yang merupakan salah satu pendiri Vesuvius Challenge.

"Itulah hambatan kami saat ini: mengubah data pindaian yang sangat besar menjadi bagian-bagian terorganisasi yang tersegmentasi dengan tepat, hampir diratakan, dan disempurnakan sehingga bukti tinta kemudian dapat ditafsirkan sebagai teks yang sebenarnya," tandas Seales.




(nwk/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads