Siap-siap, Pendidikan Karakter di Barak TNI Bakal Menyasar Orang Dewasa

ADVERTISEMENT

Siap-siap, Pendidikan Karakter di Barak TNI Bakal Menyasar Orang Dewasa

Tim detikJabar - detikEdu
Rabu, 07 Mei 2025 18:30 WIB
Siswa SMA Peserta Pendidikan Karakter di Barak Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi
Siswa SMA Peserta Pendidikan Karakter di Barak Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi. (Foto: Whisnu Pradana)
Jakarta -

Ratusan siswa Jawa Barat yang dianggap nakal telah dikirimkan ke barak TNI. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, ada potensi kebijakan ini akan diberlakukan ke orang dewasa.

Seperti diketahui, saat ini sudah ada 318 siswa yang dikirimkan ke barak TNI untuk mengikuti pendidikan karakter. Sebanyak 279 siswa SMA/SMK ini dikirim keDodik Bela NegaraRindam III/Siliwangi di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dan 39 siswa SMP di Resimen 1SthiraYudha,Purwakarta.

Mereka yang dikirim ke barak karena tersandung masalah kenakalan remaja mulai dari tawuran, geng motor, kecanduan minuman keras, hingga kecanduan game online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun materi yang diajarkan termasuk bela negara, wawasan kebangsaan, kedisiplinan, keagamaan, dan materi lainnya oleh anggota TNI. Selain itu, para siswa tetap akan mendapatkan materi pembelajaran seperti di sekolah pada umumnya selama dua jam setiap harinya.

Setelah beberapa hari mengikuti pendidikan, Dedi Mulyadi menyebut sudah banyak perubahan sikap dari siswa.

ADVERTISEMENT

"Anak-anaknya sudah mengalami banyak perubahan ya. Minimal yang suka merokok, berhenti merokoknya, yang suka minum tiap malam, berhenti minum tiap malamnya," kata Dedi dalam detikJabar Rabu (7/5/2025).

Ke depannya,DediMulyadi mengatakan pendidikan karakter tak hanya berlaku pada siswa, tapi juga orang dewasa. Seperti apa konsepnya?

Pendidikan Karakter Buat Orang Dewasa

Dedi Mulyadi mengusulkan konsep ini lantaran banyak permasalahan yang melibatkan orang dewasa namun sulit mendapat hukuman.

"Yang dewasa ini kan yang mabuk enggak bisa dihukum, ya kan. Yang bikin onar-onar enggak bisa dihukum. Kemudian kalau tindak pidananya ringan, kalau dihukum masuk lapas, divonis 6 bulan, asalnya nyuri ayam, nanti jadi nyuri sapi. Malah jadi pintar," ungkapnya dalam detikJabar Rabu (7/5/2025).

Nantinya, Pemprov Jabar akan bekerjasama dengan kepolisian. Orang dewasa yang terkena masalah namun hukumannya ringan akan dibawa ke pusat pelatihan.

Para individu ini akan mengikuti pendidikan karakter serta pelatihan pekerjaan, seperti petani, kuli bangunan, hingga tukang sapu.

"Nanti terjaring orang dewasa akan dimasukin ke pusat pelatihan TNI, kemudian nanti akan kita siapkan pekerjaan, jadi tukang sapu, kuli bangunan, kemudian jadi petani, dan kemudian gajinya akan saya kirimkan ke keluarganya yang ditinggalkan," jelas Dedi.




(nir/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads