Gurun Thar, India dilaporkan menghijau lagi pada kurun 2001-2023. Sementara banyak daerah kering semakin kering, Thar dalam 20 tahun terakhir bergeser menjadi pusat pertumbuhan pertanian dan perkotaan.
Penghijauan tersebut menurut peneliti disebabkan oleh peningkatan curah hujan pada musim hujan dan pemompaan air tanah pada musim panas. Kawasan Gurun Thar juga mengalami perluasan kawasan pertanian irigasi dengan didukung pemompaan air tanah.
Temuan tersebut dipublikasi peneliti Vimal Mishra dari Teknik Sipil Institut Teknologi India (IIT), Hiren Solanki dari Ilmu Bumi IIT, dan Ramakrishna Nemani asal Lembaga Penelitian Lingkungan Bay Area, Taman Penelitian Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) di jurnal Cell Reports Sustainability.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gurun Besar India
Gurun Thar atau Gurun Besar India sendiri membentang seluas 200.000 km persegi di India barat laut (Rajasthan, Gujarat, Punjab, dan Haryana), serta Pakistan tenggara. Kawasan ini punya sistem buku pasir, playa, dan dasar sungai kuno Saraswati.
Gurun Thar adalah bagian dari lahan kering global. Lahan kering global meliputi 41 persen permukaan tanah dan 45 persen lahan pertanian global. Wilayah ini rentan pada perubahan penggunaan lahan dan risiko penggurunan.
Naiknya Curah Hujan
Peneliti mendapati peningkatan rata-rata kehijauan Gurun Thar mencapai 38 persen selama 2021-2023.Salah satunya dipengaruhi kenaikan curah hujan di sana.
Berdasarkan analisisnya, di antara 14 gurun besar di dunia, hanya empat gurun yang mengalami peningkatan curah hujan signifikan. Keempatnya yaitu Gurun Thar, Arab, Negev, dan Gobi Timur.
Kenaikan curah hujan mendukung tumbuhnya vegetasi di gurun. Karena itu, tak hanya Gurun Thar, peningkatan vegetasi yang signifikan juga terjadi di tiga gurun lainnya.
Urbanisasi Gurun Thar
Peneliti juga menyatakan Thar mengalami pertumbuhan populasi tertinggi dari total 14 gurun utama di dunia pada 2000-2020. Posisi Thar disusul Gurun Arab.
Para warga diperkirakan memilih tinggal di kawasan Thar karena harga tanah relatif lebih rendah dan masih punya potensi budidaya dan bertani, serta ada air dari barat daya India utara ke Kanal Indira Gandhi, meningkatkan ketersediaan air di barat laut Gurun Thar.
Peneliti menggarisbawahi, warga tetap menghadapi tantangan untuk mempertahankan pertumbuhan ini. Meningkatnya suhu dan berkurangnya pasokan air musim kemarau dapat mengancam urbanisasi dan pertanian intensif.
Lebih lanjut, penggunaan air tanah yang berlebihan dan curah hujan yang tidak menentu dapat membalikkan pencapaian ini, sehingga membahayakan ketahanan pangan dan mata pencaharian warga.
"Praktik berkelanjutan- pengelolaan air yang efisien, tanaman yang tahan kekeringan, adaptasi terhadap peningkatan tekanan panas, dan energi terbarukan- harus menjadi panduan pembangunan di masa mendatang," tulis mereka.
(twu/faz)