Mudik menjadi momen spesial bagi sebagian besar masyarakat yang pulang ke kampung halaman saat Lebaran. Kini, mudik telah berlalu dan mulai memasuki masa arus balik. Bagaimana cara mengatasi kebosanan dalam perjalanan yang panjang?
Tak bisa dipungkiri, saat mudik atau kembali ke kota untuk merantau, akan melalui perjalanan yang cukup panjang. Gadget sering menjadi solusi, tapi mudah bosan karena selalu melihat layar setiap saat.
Nah, untuk melerai rasa bosan tersebut, detikers dapat mengisi waktu mudik dengan membaca buku. Selain produktif, pemudik juga akan mendapatkan banyak wawasan baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa saja buku yang cocok dibaca selama perjalanan mudik? Berikut beberapa rekomendasinya dari Heri Maja Kelana, seorang penulis sekaligus pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagaimana dikutip dari laman Vokasi Kemendikdasmen.
5 Rekomendasi Buku Bacaan Selama Perjalanan Mudik dan Arus Balik
1. Tuhan Ada di Hatimu
Tepat dengan Lebaran atau momen untuk kembali mendekatkan hati kepada Tuhan, buku Tuhan Ada di Hatimu karya Husein Ja'far Al-Hadar ini dapat menjadi teman bacaan selama mudik.
Isi buku ini bercerita tentang keberagaman di kalangan dewasa hingga anak-anak dalam sudut pandang Islam. Buku ini menjadi salah satu rekomendasi karena penulisannya yang ringan.
Dalam buku ini pun dijelaskan beberapa kekeliruan tentang Islam yang masih banyak beredar di masyarakat. Sehingga detikers yang membaca Tuhan Ada di Hatimu akan lebih tercerahkan dan skeptis.
2. Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong
Sang penulis yakni Eka Kurniawan lewat buku Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong menghadirkan isu politik, sosial hingga isu sehari-hari. Meski temanya terlihat berat tetapi Eka mengemasnya dengan bahasa ringan.
Buku ini cocok bagi detikers yang suka dengan cerita pendek. Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong menghadirkan kumpulan cerpen dengan ceritanya yang menghibur.
Pembaca bersiap menyelami kisah hidup menarik dari salah tokoh yakni Sato Reang. Sempalan dialog Sato Reang berikut mungkin bisa menarik perhatian calon pembaca terhadap buku ini.
"Aku berjanji akan ada suatu hari di mana aku bisa merayakan kebebasan, melakukan apa pun yang aku mau, dan di saat itu aku boleh menangis sekehendak hati."
3. Tidak Ada New York Hari Ini
Apakah detikers suka membaca puisi? Maka buku Tidak Ada New York Hari Ini karya Aan Mansyur bisa jadi rekomendasi yang cocok dibaca selama perjalanan mudik.
Lewat buku kumpulan puisi ini, Aan menyuguhkan 31 puisi bertema dengan kata-kata indahnya disertai ilustrasi gambar. Beberapa puisi dalam buku ini menceritakan tentang seseorang yang jatuh cinta. Sehingga Tidak Ada New York Hari Ini cocok bagi detikers yang tengah kasmaran nih.
4. Dunia Anna
Jostein Gaarder terkenal sebagai novelis yang banyak menceritakan berbagai isu lewat pendekatan filsafat. Namun berbeda pada buku Dunia Anna ini, ia menuturkan cerita soal lingkungan dan alam semesta.
Membaca buku Dunia Anna akan mengajak pembaca untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dalam novel, Anna dikisahkan sebagai perempuan yang berjuang agar bumi tak musnah untuk anak cucunya kelak.
Gadis tersebut di usianya yang masih 10 tahun sangat kritis menilai kondisi lingkungan di sekitarnya. Nah, detikers yang membaca ini pasti akan terdorong agar bisa lebih aware terhadap lingkungan nih!
5. Sihir Otir
Sihir Otir karya Dian Onasis bercerita tentang seorang anak yang ingin membeli tongkat sihir. Namun, ia tak punya cukup uang sehingga ia membeli tongkat daur ulang yang lebih murah.
Buku ilustrasi ini menyuguhkan bagaimana cara anak tersebut membuat tongkat sihirnya berguna bagi banyak orang. Alur cerita Sihir Otir seru dan lucu. Ditambah dengan ilustrasi yang berwarna pastinya buku ini dapat menghilangkan rasa bosan selama di perjalanan.
Itulah rekomendasi buku-buku bacaan isi daging dengan bahasa ringan menurut Heri Maja Kelana. Selain di perjalanan, buku-buku ini juga bisa dinikmati saat senggang, lo. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(cyu/faz)