Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati membeberkan cuaca selama periode mudik dan wilayah-wilayah mana saja yang perlu waspada.
Dwikorita menyebut potensi curah hujan pada 10 hari terakhir bulan Maret secara umum itu sebetulnya sudah mulai melandai. Artinya sudah tidak seekstrem di hari-hari sebelumnya.
Dwikorita menyebut fenomena atmosfer di Indonesia sangat dinamis. Ia menerangkan secara monsunal, angin yang membawa hujan yang bertiup dari arah Asia, sudah semakin melemah pengaruhnya. Angin tersebut egera digantikan oleh angin yang bertiup dari arah Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, itu membawa kering, jadi kemarau," kata Dwikorita dalam Podcast Polri Presisi, dikutip dari unggahan Instagram BMKG pada Jumat (26/3/2025).
Ia mengingatkan, walau begitu diwarnai oleh dinamika sesaat yang berlangsung bisa hanya beberapa hari sampai beberapa minggu. Dan fenomena ini masih bisa terjadi di periode mudik.
"Karena sesaat bisa ini ada kontrol masuknya Madden Julian Oscillation, kumpulan arak-arakan awan hujan yang bergerak dari Samudra Hindia menuju Indonesia dan meningkatkan curah hujan, "terang Dwikorita.
"Juga ada fenomena bibit siklon. Laut kita kepulauan Indonesia di Samudra Hindia ini suhu muka air lautnya masih cukup hangat. Ini memicu terjadinya sirkulasi-sirkulasi bibit siklon," lanjutnya.
Ia mengatakan, selama beberapa hari juga ada potensi gelombang ekuator, gelombang Rossby, dan Kelvin. Sehingga meskipun semestinya curah hujan sudah melandai, tapi selama beberapa hari masih dapat terjadi hujan lebat.
"Bisa lebat bisa ekstrem. Namun, insyaAllah durasinya tidak sepanjang di hari-hari sebelumnya. menuju kemarau," kata Dwikorita.
Wilayah-wilayah yang Perlu Waspada Saat Mudik
Dwikorita menyampaikan, berikut ini wilayah-wilayah yang perlu waspada saat periode mudik:
- Sebagian besar Sumatera kecuali bagian utara
- Nusa Tenggara
- Kalimantan bagian utara, tengah, hingga selatan
- Sulawesi
- Maluku
- Kepulauan Papua
- Kepulauan Riau
- Bangka Belitung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DIY
- Jawa Timur
- NTT
- Maluku Utara
- Papua
"Itu zona-zona yang harus diwaspadai, mudik yang di daerah itu," kata Dwikorita.
(nah/nwk)