Jumlah kasus kanker kolorektal pada Generasi Z atau Gen Z mengalami peningkatan signifikan. Apa itu dan seperti apa penyebabnya?
Kankerkolorektal adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di usus besar (kolon) atau rektum tumbuh secara tidak terkendali. Mengingat lokasinya yang di usus besar, kanker ini juga kerap disebut sebagai kanker usus besar.
Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Sulpiana MBiomed mengatakan jika ancaman kanker kolorektal bisa disebabkan faktor genetik maupun gaya hidup yang tidak sehat. Risiko kanker kolorektal semakin besar pada individu dengan riwayat keluarga pengidap kanker.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gaya hidup yang tidak sehat, termasuk kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak seimbang, juga berkontribusi signifikan dalam meningkatkan risiko kanker kolorektal pada usia muda," ujarnya dalam laman IPB University dikutip Selasa (25/3/2025).
Gejala Kanker Kolorektal
Dosen Ilmu Biomedik Histologi ini menambahkan, gejala awal kanker kolorektal meliputi:
1. Perubahan pola buang air besar
2. Darah dalam feses
3. Nyeri atau kram pada perut
4. Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas
5. Kelelahan
Cara Mendeteksi Dini Kanker Kolorektal
Sebagai langkah deteksi dini, dr Sulpiana menyarankan individu untuk melakukan skrining dengan kolonoskopi sebelum usia 40 tahun. Teknologi dan aplikasi kesehatan juga dapat membantu dalam memantau kesehatan dan mendeteksi risiko kanker kolorektal.
Ia juga menekankan pentingnya menerapkan pola makan sehat, meningkatkan konsumsi buah, sayuran, dan makanan tinggi serat, serta mengurangi asupan daging merah dan makanan olahan.
"Tak lupa, lakukan aktivitas fisik secara teratur untuk menjaga berat badan ideal dan kesehatan usus," pesannya.
(nir/nwk)