Melihat pemandangan Matahari terbenam bagi warga Bumi, sepertinya sudah biasa. Kalau Matahari terbenam dari Bulan, bagaimana penampakannya?
Foto ini diambil dari Wahana Antariksa Blue Ghost pada Minggu (16/3/2025) lalu, dilansir Live Science, ditulis Jumat (21/32025). Wahana pendarat Bulan bertenaga surya Blue Ghost berhenti beroperasi pada Minggu malam (16 Maret), tak lama setelah Matahari terbenam di Bulan.
Wahana pendarat itu menyaksikan turunnya dan menghilangnya bintang kita di balik cakrawala yang penuh kawah, menangkap kegelapan yang mendekat dan mematikan dalam sebuah video yang mengharukan yang dibagikan Firefly pada Selasa (18/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah gambar definisi tinggi pertama yang diambil dari Matahari yang terbenam dan kemudian menjadi gelap di cakrawala (Bulan)," kata deputi administrator asosiasi untuk eksplorasi di Direktorat Misi Sains NASA, Joel Kearns.
Meskipun foto-fotonya indah, foto-foto itu juga menarik secara ilmiah. Kearns menambahkan ada potensi untuk menginformasikan model hamburan cahaya dan iluminasi di permukaan bulan.
"Akan ada banyak analisis fisika dan analisis optik yang akan dilakukan pada foto itu," katanya.
Bila manusia di Bumi bisa melihat hamburan dan perpindahan warna biru, merah muda hingga jingga menjelang Matahari tenggelam, di Bulan pemandangan itu tidak tampak.
Yang ada Matahari, Bumi yang tampak bersinar karena terkena cahaya Matahari dan planet Venus yang terlihat sebagai titik kecil terang, dengan latar belakang angkasa yang berwarna hitam pekat.
Hasil Ekspedisi Misi 2 hingga 16 Maret
Blue Ghost adalah wahana luar angkasa pendarat Bulan milik perusahaan swasta Firefly Aerospace. Blue Ghost diluncurkan dari Kennedy Space Center Launch Complex 39A menggunakan roket SpaceX Falcon 9 Block 5 pada 15 Januari 2025 lalu.
Blue Ghost itu sukses mendarat di Bulan di wilayah Mare Crisium (Laut Krisis) di sisi dekat Bulan pada 2 Maret 2025.
Blue Ghost dan 10 instrumen sains NASA-nya beroperasi sesuai rencana selama dua minggu berikutnya, mengumpulkan berbagai data tentang lingkungan bulan.
Muatan Lunar Instrumentation for Subsurface Thermal Exploration with Rapidity (LISTER) milik NASA mengebor ke bawah permukaan untuk mengukur suhu dan aliran panas.
Instrumen lain, yang disebut Lunar PlanetVac, mengumpulkan dan memilah regolith (tanah dan kerikil), mendemonstrasikan teknik yang dapat digunakan pada misi pengembalian sampel ke Bulan, Mars, dan seterusnya.
Memotret Gambar-gambar Menakjubkan
Blue Ghost mengambil berbagai citra yang menakjubkan, mulai dari pandangan dekat pendaratannya sendiri hingga Gerhana Matahari Cincin hingga foto Matahari terbenam yang baru dirilis.
"Di NASA Science, kami sangat senang dengan Blue Ghost Mission 1, baik dalam hasil misi maupun seberapa baik Firefly dan tim muatan NASA bekerja sama untuk mencapai sesuatu yang baru," kata Kearns.
Blue Ghost tidak dirancang untuk bertahan dalam suhu dingin ekstrem malam di Bulan, yang berlangsung selama sekitar dua minggu Bumi. Wahana itu diperhitungkan akan mati sendiri pada Minggu, 16 Maret 2025 lalu. Namun sebelum mati, dia memotret pemandangan menakjubkan, Matahari yang tenggelam di Bulan.
(nwk/pal)