Benarkah Imsak Hanya Dikenal di Indonesia?
Dosen Fakultas Agama Islam, Prodi Hukum Keluarga Islam Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Agus Supriadi, Lc, MHI, mengatakan bahwa merujuk pada tahun 1400-an, imsak mulai terdengar di era Turki Usmani dan juga Mesir.
Mengutip Al Arabiya, kata imsak pertama kali diperkenalkan di Mesir pada Ramadan 1262 Hijriah atau September 1846 Masehi. Jadwal imsak pada masa ini, pertama kali dicetak di media bernama Bulaq dan dinamai sebagai Imsakiyah Wali Al-Nu'man.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, literasi imsak pada masa kini, terkenal di Indonesia dan memiliki pengkhususan makna.
"Imsak yang dimaksud adalah momen 5-10 menit sebelum azan Subuh berkumandang," terangnya, dikutip dari laman UMM.
Pada 2016, Kementerian Agama (Kemenag) melalui Tim Hisab dan Rukyat serta para ulama Indonesia menyepakati penjadwalan khusus terkait waktu imsak. Secara sederhana, jadwal imsak digunakan sebagai pengingat bagi orang yang berpuasa untuk segera bersiap menahan diri dari berbagai hawa nafsu, termasuk makan dan minum.
"Biasanya waktu imsak digunakan untuk membersihkan diri atau mulut dari sisa-sisa makanan setelah sahur. Bisa dengan berkumur atau juga menyikat gigi," ujar Agus.
Mengutip detikHikmah, waktu Imsak di Indonesia yang memiliki jadwal 5-10 menit sebelum Subuh, merujuk pada satu hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Dari Anas dari Zaid bin Tsabit, ia berkata "Kami sahur bersama Nabi Muhammad SAW kemudian kami melakukan salat (Subuh). "Saya bertanya, "Berapa lama ukuran antara sahur dan salat Subuh?" Nabi Muhammad SAW bersabda: Seukuran membaca 50 ayat Al-Qur'an."
Kemudian para ulama memiliki perbedaan pendapat tentang lama membaca 50 ayat tersebut. Ada yang mengatakan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membaca 50 ayat Al-Qur'an seukuran melakukan wudhu.
Ada juga yang mengatakan bahwa waktu imsak sekitar 12 menit sebelum waktu terbitnya fajar. Selain itu, ada juga ulama yang menyebutkan bahwa imsak yaitu sekitar 5-8 menit sebelum terbit fajar.
Sementara di Indonesia, seorang ulama, pengajar, dan tokoh ilmu falak (astronomi) asal Minangkabau, H Saadoe'ddin Djambek mempergunakan 10 menit sebelum salat Subuh untuk imsak. Pendapat ini yang kemudian banyak digunakan pada penyusunan jadwal imsak di Indonesia.
(faz/pal)