Teori evolusi manusia yang dikemukakan Charles Darwin menjadi salah satu teori terkenal dalam jejak asal-usul manusia. Darwin memberikan landasan teori awal ilmu evolusi manusia bersama dengan koleganya yang bernama Alfred Russel Wallace.
Mengutip Pew Research Center, gagasan Darwin bahwa spesies yang ada (termasuk manusia) telah berkembang seiring waktu. Hal ini dikarenakan perubahan yang konstan dan acak, tampaknya bertentangan dengan gagasan bahwa semua makhluk telah diciptakan "menurut jenisnya" oleh Tuhan.
Teori Evolusi Darwin
Teori evolusi lewat seleksi alam pertama kali dirumuskan dalam buku Charles Darwin yang bertajuk" On the Origin of Species " tahun 1859. Dalam buku tersebut, Darwin menjelaskan bahwa pewarisan sifat fisik atau perilaku organisme berevolusi dari generasi ke generasi (secara bertahap).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teori evolusi ini dimulai dengan asumsi dasar bahwa dalam suatu populasi, ada variasi sifat, seperti bentuk paruh pada salah satu burung pipit Galapagos yang dipelajari Darwin.
Darwin menyajikan mekanisme utama seleksi alamnya dalam dua bagian, yakni:
1. Mengenai Perjuangan untuk Bertahan Hidup
Dalam hal ini, individu dengan sifat beradaptasi dengan lingkungan akan membantu mereka bertahan hidup dan memiliki lebih banyak keturunan. Individu yang sifatnya kurang adaptif akan lebih jarang bertahan hidup untuk mewariskannya.
Berjalannya waktu, sifat yang memungkinkan spesies untuk bertahan hidup dan bereproduksi nantinya menjadi lebih sering muncul dalam populasi. Ini akan membuat populasi berevolusi menurut BioMed Central .
2. Seleksi Alam
Yang dimaksud dengan seleksi alam menurut Darwin adalah spesies yang beragam secara genetik bisa muncul dari nenek moyang yang sama. Menurut Nature Education, Darwin turut menggambarkan bentuk seleksi alam yang bergantung pada keberhasilan organisme dalam menarik pasangan. Di mana, ada suatu proses yang disebut sebagai seleksi seksual.
Dasar Teori Evolusi Manusia Menurut Darwin
Pada edisi "On the Origin of Species" bahasanya bukan tentang manusia. Hal ini bukan karena Darwin menganggap teorinya tidak berlaku untuk manusia. Perlu dipahami dengan jelas, bahwa Darwin sepenuhnya yakin kalau sejak awal bahwa kita manusia berevolusi dan seleksi alam merupakan mekanisme kuncinya.
Dikutip dari Science Direct, pembahasan langsung Darwin tentang evolusi manusia ada karyanya bertajuk dalam Descent of Man (1871). Darwin melanjutkan dan berpendapat bahwa manusia itu seperti hewan lain, karenanya merupakan hasil evolusi melalui seleksi.
"Sudah diketahui bahwa manusia dibangun berdasarkan tipe atau model umum yang sama dengan mamalia lain. Semua tulang dalam kerangkanya bisa dibandingkan dengan tulang yang sesuai pada monyet, kelelawar, atau anjing laut. Begitu pula dengan otot, saraf, pembuluh darah, dan organ internalnya."
Pembahasan teori Darwin tentang evolusi manusia, seperti dalam The Descent of Man and of Selection in Relation to Sex mengatakan bahwa seleksi seksual adalah ide yang dimiliki Darwin sejak awal setelah membahas seleksi alam.
Pada klaim awal, sejatinya Charles Darwin tidak punya teori khusus tentang evolusi manusia. Sarwin memiliki teori umum tentang evolusi yang diterapkannya pada manusia.
Meskipun manusia memang memerlukan beberapa perubahan pada pemikiran umumnya, secara keseluruhan Darwin memperlakukan manusia seperti organisme lain.
Sejatinya, Darwin bukanlah ilmuwan satu-satunya yang mengembangkan teori evolusi. Walaupun banyak bukti dari catatan fosil, genetika, dan bidang sains lainnya, beberapa orang masih mempertanyakan keabsahan teori evolusi.
Di sisi lain, beberapa politisi dan pemimpin agama juga mencela teori tersebut. Mereka menyebut "sosok yang lebih tinggi" sebagai perancang untuk menjelaskan dunia makhluk hidup yang kompleks (khususnya manusia).
(khq/fds)