Indonesia memang memiliki segudang rahasia yang belum terjamah manusia. Kali ini, sebuah spesies baru ikan wader atau genus ikan cyprinid Barbodes ditemukan di Indonesia, Barbodes klapanunggalensis namanya.
Ikan ini ditemukan oleh sekelompok peneliti dari Museum Zoologicum Bogoriense, Pusat Penelitian Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Perkumpulan Speleologi Indonesia, dan Gema Belantara Spesies Obscura Depok.
Lokasi ditemukannya spesies ini pada sebuah kolam/sungai gua bawah tanah di kawasan karst Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Pulau Jawa, Indonesia. Dilansir dari jurnal Zookeys, 24 Februari 2025 spesies baru ikan wader ini memiliki keunikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan kerabatnya, ikan wader ini tidak memiliki mata sama sekali alias buta. Rongga matanya tertutup kulit dan tidak memiliki tepi rongga mata.
Tidak hanya buta, ada berbagai keunikan lain yang dimilikinya. Dikutip dari jurnal terkait, Rabu (26/2/2025) yuk kenalan dengan Barbodes klapanunggalensis!
Ikan Wader Buta Klapanunggalensis
Ikan wader merupakan kelompok ikan keperakan berukuran kecil hingga sedang yang terdiri dari 44 spesies. Mereka hidup di perairan tawar pedalaman di Asia Tenggara dan China Selatan.
Hampir dua pertiga spesies ikan wader ditemukan di Kepulauan Filipina. Sedangkan sisanya tersebar di Sundaland (wilayah Indonesia pada zaman es) hingga China Selatan.
Sundaland sendiri diketahui memiliki dua spesies pertama ikan wader yang diketahui sains. Yakni Barbodes binotatus dan Barbodes microps yang awalnya dideskripsikan dari pulau Jawa, Indonesia.
Spesies ikan wader mudah dibedakan dengan hewan lain di famili cyprinidae. Karena biasanya mereka memiliki 3-5 bintik hitam di sepanjang tubuhnya.
Satu titik biasanya ada di sirip ekor dan di bawah sirip punggung. Sedangkan pada ikan yang lebih besar, titik hitam di tengah tubuh bisa berkembang menjadi garis dan titik di bawah sirip punggung berubah jadi bercak besar.
Pada Agustus 2020, penulis kedua studi M Iqbal Wijayanto bersama dengan tim mengamati beberapa kolam kecil di dasar gua karst Klapanunggal. Situs pertama terdiri dari dua kolam dengan kedalaman sekitar 27 meter, di sana ada dua spesies ikan wader yang diamati.
Situs kedua berada di dasar gua karst dengan kedalaman sekitar 51,6 meter. Di sana ditemukan 20 ekor ikan wader diamati pada genangan air yang mengalir pelan.
Semua ikan wader yang diamati saat itu tidak memiliki mata dan pigmentasi. Meskipun ikan ditangkap pada saat itu, spesimen tidak dikumpulkan.
Pada Juli 2022, peneliti kembali ke gua tersebut dan mengumpulkan dua spesimen dari kolam yang sama. Lalu penelitian dilakukan.
Dua spesimen ikan wader yang ada di kawasan karst Klapanunggal memiliki tubuh berwarna putih tanpa memiliki pigmentasi (titik hitam) seperti umumnya. Meskipun tidak memiliki titik hitam, karakter morfologi hewan ini sesuai dengan genus Barbodes.
Karena tidak berpigmen, spesimen tersebut dibandingkan dengan spesies lainnya. Hasilnya ada dua spesies yang paling mirip yakni Barbodes microps (Jawa) dan Barbodes pyrpholeos (Filipina).
Ketika diteliti lebih jauh, kedua spesies tersebut juga memiliki beberapa karakter morfologi yang berbeda dengan spesimen. Akhirnya, spesimen ini dideskripsikan sebagai spesies baru Barbodes klapanunggalensis.
Berbagai karakter morfologi yang menjadi keunikan B klapanunggalensis adalah:
- Tidak memiliki mata
- Tubuhnya tidak berpigmen (tidak ada titik hitam)
- Sepasang siripnya relatif lebih panjang
- Ujung masing-masing sirip menonjol tumpang tindih dengan daerah pangkal sirip
- Adanya sisik aksila panggul pendek dengan tepi posterior dengan bentuk membulat.
- Siripnya memiliki membran interradial yang tembus cahaya
- Jari-jari siripnya berwarna krem muda hingga kecoklatan.
"Seperti yang tercermin dari fitur troglomofiknya yang tinggi, spesies baru ini benar-benar beradaptasi dengan habitat gua," kata peneliti dalam jurnal terkait.
Spesies Terancam
Dari studi yang dilakukan, peneliti memberikan nama pada spesimen ini yaitu:
- Nama Inggris: Klapanunggal Blind Cave Barb
- Nama Indonesia: Wader Gua Buta Klapanunggal
Julukan khusus klpanunggalensis berasal dari lokasi penemuan ikan wader tersebut. Yakni berada dalam kawasan karst Klapanunggal yang meliputi Gua Cisadong, Desa Nambo.
Saat ini, ikan wader buta klapanunggalensis hanya ditemukan di Goa Cisadong 1. Meskipun begitu, kemungkinan spesies ini juga ada di goa-goa sekitarnya karena ada jaringan anak sungai yang saling berhubungan.
Jaringan sungai ini membentuk sungai bawah tanah di kawasan karst Klapanunggal. Distribusi spesies ini secara keseluruhan diduga terbatas pada formasi karst Klapanunggal saja.
Hal ini menimbulkan potensi gangguan terhadap habitat dan kelangsungan hidup ikan gua ini. Karena lokasinya karst Klapanunggal bertipe di luar dari karst yang dilindungi.
Ancaman langsung dari penduduk setempat terhadap keberadaan B klapanunggalensis belum teridentifikasi. Alasannya lantaran lokasi gua jauh dan sulit diakses dari pemukiman.
Alih-alih langsung, ancaman yang harus diperhatikan adalah dari industri ekstraktif, seperti penambangan batu kapur yang marak hadir di kawasan tersebut.
Untuk itu, peneliti menetapkan Barbodes klapanunggalensis pada kriteria spesies yang terancam. Mengingat sebarannya terbatas, habitatnya khas, populasinya kecil, dan tingkat potensi ancamannya tinggi.
Berdasarkan kriteria Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), B Klapanunggalensis memerlukan strategi konservasi spesies dan habitatnya perlu dirumuskan dengan baik.
(det/nwk)