Umat muslim sebentar lagi akan menyambut bulan Suci Ramadhan 1446 H/2025 M. Lantas, apa metode yang dipakai untuk penentuan 1 Ramadhan 2025?
Melansir dari laman Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas), penentuan puasa awal Ramadan ditentukan melalui dua metode yang diakui dalam Islam, yaitu metoderukyatulhilal dan hisab hakikiwujudulhilal.
Metode Penentuan 1 Ramadhan 2025
1. Metode Rukyatul Hilal
Rukyat artinya melihat dengan mata dan hilal berarti bulan sabit. Artinya, penentuan 1 Ramadhan 2025 dengan metode ini didasarkan pada penglihatan dan pengamatan bulan secara langsung yang berbentuk sabit atau belum terlihat bulat dari Bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan yang dimaksud adalah bulan sabit muda sangat tipis pada fase awal bulan baru. Bulan ini dikenal dengan hilal.
Pengamatan hilal dilakukan pada hari ke-29 atau malam ke-30 dari bulan yang sedang berjalan. Apabila malam tersebut hilal sudah terlihat, maka malam itu sudah dimulai bulan baru.
Namun jika hilal tidak terlihat, maka malam itu adalah tanggal 30 bulan yang sedang berjalan. Malam berikutnya dimulai tanggal satu bagi bulan baru atas dasar istikmal (digenapkan).
2. Metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal
Metode penentuan 1 Ramadhan 2025 selanjutnya adalah hisab hakiki wujudul hilal. Metode hisab ini adalah metode penentuan awal Ramadhan melalui perhitungan astronomis. Metode ini meyakini adanya hilal meskipun tidak terlihat dengan mata telanjang selama memenuhi kriteria tertentu. Tiga syarat kriteria dalam penentuan hilal dengan metode ini di antaranya:
1. Telah terjadi ijtimak (konjungsi)
2. Ijtimak (konjungsi) terjadi sebelum matahari terbenam.
3. Pada saat terbenamnya Matahari, piringan atas bulan berada di atas ufuk (bulan baru telah wujud).
Ketiga kriteria tersebut harus terpenuhi untuk menandakan telah masuk dalam awal bulan hijriyah. Namun dengan catatan, bila menggunakan metode hisab hakiki kriteria ijtimak sebelum gurub (al-ijtima qabla al-gurub), tidak perlu lagi mempertimbangkan keberadaan bulan saat Matahari terbenam di atas ufuk atau bukan.
Perbedaan Penentuan 1 Ramadhan 2025
Kendati menggunakan dua metode yang serupa, mulainya 1 Ramadhan 2025 akan berbeda. Menurut laman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), adanya perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan tersebut bukan karena metode hisab atau pun rukyat, melainkan karena perbedaan kriteria. Berikut perbedaan penentuan 1 Ramadhan 2025:
1 Ramadan 2025 Versi Peneliti BRIN
Menurut kanalYouTube resminya, PenelitiBRIN ThomasDjamaluddin menyebutkan bahwa berdasarkan analisis garis tanggal 28 Februari 2025 pada Maghrib, posisi bulan sudah masuk kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Adapun posisi tersebut terlihat di wilayah Aceh dengan posisi bulan tinggi toposentrik 4,5 derajat, elongasi geosentrik 6,4 derajat. Kondisi tersebut sedikit melebihi kriteria MABIMS yakni tinggi >3 derajat dan, elongasi >6,4 derajat.
"Dalam menentukan hilal, ilmu astronomi digunakan untuk menghitung posisi bulan, tinggi hilal, serta jarak bulan dari matahari untuk memprediksi apakah hilal dapat teramati atau tidak," jelas Thomas Djamaluddin dikutip Selasa (25/2/2025).
Dengan begitu, 1 Ramadan jika didasarkan posisi bulan di Aceh jatuh pada 1 Maret 2025. Namun, karena posisi tersebut hanya terlihat di Aceh dan cuaca mungkin mendung, maka 1 Ramadan bisa jatuh pada 2 Maret 2025. Meski prediksi BRIN demikian, Thomas meminta masyarakat untuk tetap menunggu hasil sidang isbat oleh Kemenag yang akan dilakukan pada Jumat, 28 Februari 2025.
1 Ramadan 2025 Versi Pemerintah
Jika mengacu pada kalender Islam Hijriah tahun 2025 yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Ramadhan 1446 H diperkirakan akan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Namun, perlu diketahui bahwa tanggal tersebut masih perkiraan dan dapat berubah. Pemerintah baru akan menetapkan tanggal 1 Ramadhan atau awal puasa 2025 secara resmi melalu sidang isbat. Sidang isbat ini akan menggunakan 2 metode yakni, pengamatan hilal (rukyatul hilal) dan perhitungan astronomi (hisab).
1 Ramadan 2025 Versi Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah telah menetapkan tanggal 1 Ramadhan tahun ini. Penetapan tersebut disampaikan melalui Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1446 H.
Berdasarkan maklumat tersebut, PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 2025 jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025.
1 Ramadhan 2025 Versi NU
Dalam menentukan 1 Ramadhan, NU menggunakan metode rukyatul hilal dan hisab. Menurut laman Nahdatul Ulama (NU Online), NU cenderung menggunakan metode rukyatul hilal untuk menetapkan awal bulan baru.
Adapun rukyatul hilal baru akan dilakukan pada akhir bulan. Dengan demikian, NU belum menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1446 H.
Demikian metode penentuan 1 Ramadhan 2025. Siap menyambut bulan suci Ramadhan, detikers?
(nir/nwk)