Kebanyakan organisme yang kompleks memiliki lubang permanen untuk mengeluarkan kotoran. Pada hewan berkaki dua dan berkaki empat, lokasi lubang kotoran ini cukup jelas terlihat.
Tetapi bagaimana dengan gurita yang memiliki delapan kaki? Bukan melalui lubang di sekitar delapan kaki, ternyata gurita mengeluarkan kotoran dari tempat lain.
Mengutip Mental Floss, berikut penjelasan selengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara Gurita Buang Air Besar
Menurut Aquarium Monterey Bay, gurita mengeluarkan kotoran dari sifon atau corong di tubuhnya. Jalur ini besar seperti tabung yang juga gurita gunakan untuk menyemprotkan air.
Sifon ini terletak di sisi mantel atau kepala gurita, yakni sebuah kantung besar di atas matanya. Namun, sebenarnya apa isi kepala gurita?
Ternyata kepala gurita tidak berisi otak. Di sana terdapat berbagai organ-organ penting menunjang kehidupan gurita. Isinya mulai dari tiga jantung, insang, dan sistem pencernaan.
Saluran pencernaan gurita berbeda dengan hewan lainnya. Laman The Marine Detective menjelaskan bahwa makanan yang masuk ke tubuh gurita akan dicerna di bagian mantel.
Setelah dicerna seluruhnya, makanan itu keluar dari perut dan melalui usus hingga mencapai ujung organ yang terletak di awal sifon. Karena usus gurita berbentuk corong, kotoran yang keluar akan berbentuk tali.
Warna kotoran gurita umumnya bergantung pada apa yang ia makan. Cephalopoda memakan lebih banyak bivalvia, seperti kerang. Jika memakan kerang, kotorannya akan berwarna putih.
Begitu pula dengan makanan lainnya. Bila gurita memakan kepiting merah, maka kotoran yang dikeluarkan juga berwarna merah.
Guna Lain Sifon Gurita
Sifon di tubuh gurita tidak hanya berguna untuk mengeluarkan kotoran. Organ ini juga digunakan gurita untuk menyemprotkan tinta ke predator sehingga mampu melarikan diri.
Selain itu, sifon juga adalah pemegang kendali laju gurita di dalam air. Hewan ini menggunakan sifon untuk berenang lebih cepat dengan menyedot air ke dalam rongga mantel mereka dan dengan cepat mendorongnya keluar melalui tabung.
Kekuatan air yang mengalir ke belakang memungkinkan gurita berenang dengan kecepatan luar biasa. Tidak hanya berjalan lurus, sifon juga digunakan gurita untuk mengubah arah berenang.
Begitulah cara gurita buang air besar yang ternyata bukan lewat lubang di antara kaki, melainkan kantung di atas matanya. Semoga bermanfaat, ya, detikers!
(det/twu)