Ada Kehidupan di Dalam Batu Berusia 2 Miliar Tahun, Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

Ada Kehidupan di Dalam Batu Berusia 2 Miliar Tahun, Kok Bisa?

Trisna Wulandari - detikEdu
Senin, 03 Feb 2025 20:30 WIB
Sampel BiC
Batu berusia 2 miliar tahun yang dibelah rupanya berisi kehidupan. Begini isinya. Foto: Yohei Suzuki
Jakarta -

Peneliti menemukan batu berusia 2 miliar tahun rupanya menyimpan kehidupan. Saat memotong batu tersebut, mereka mendapati ada mikroba yang hidup di retakan-retakan bagian dalam batu.

Dilansir laman University of Tokyo, batuan tersebut awalnya digali dari Bushveld Igneous Complex di Afrika Selatan. Area ini dikenal karena endapan bijihnya.

Berdasarkan hasil pencitraan spektroskopi inframerah, mikroskopi elektron, dan mikroskopi fluoresensi, peneliti mengonfirmasi bahwa batu tersebut berasal dari sampel inti purba. Artinya, keberadaan organisme mikroskopis ini benar-benar contoh nyata mikroba hidup tertua yang ditemukan dalam batuan purba sejauh ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak tahu ternyata batuan berusia 2 miliar tahun itu layak huni," kata Yohey Suzuki, penulis utama dan profesor madya dari Sekolah Pascasarjana Sains di University of Tokyo.

Suzuki menjelaskan, lapisan geologi tertua tempat mikroorganisme hidup ditemukan sebelumnya adalah endapan berusia 100 juta tahun di bawah dasar laut. Untuk itu, penemuan kehidupan di dalam batu menurutnya sangat menarik.

ADVERTISEMENT

"Dengan mempelajari DNA dan genom mikroba seperti ini, kita mungkin dapat memahami evolusi kehidupan paling awal di Bumi," terangnya.

Asal-usul Batu 2 Miliar Tahun

BICBIC. Foto: Yohey Suzuki

Sampel batuan purba tersebut diambil dari Bushveld Igneous Complex (BIC). Area batuan beku di timur laut Afrika Selatan ini terbentuk saat magma perlahan mendingin dan membeku di bawah permukaan Bumi.

Area BIC meliputi 66.000 km persegi, kira-kira lebih dari dua kali luas Jawa Tengah. Ketebalannya bervariasi hingga 9 km. Salah satu endapan bijih terbesar di kawasan ini adalah platinum, yang menjadi sumber 70 persen total penambangannya pada skala dunia.

Proses pembentukan dan perubahan bentuk sejak 2 miliar tahun membuat BIC diyakini sebagai habitat yang stabil bagi kehidupan mikroba purba untuk terus berlanjut sampai sekarang.

Perkampungan Mikroba di Dalam Batu

Sel mikroba hidup dalam batu 2 miliar tahun di BIC.Sel mikroba hidup dalam batu 2 miliar tahun di BIC. Foto: Y. Suzuki, S. J. Webb, M. Kouduka et al. 2024/ Microbial Ecology

Hasil pencitraan menunjukkan banyak sel kecil mikroba lengkap dengan DNA-nya di dalam sampel batu. Peneliti sendiri mendapat sampel inti batuan tersebut dengan bantuan International Continental Scientific Drilling Program, organisasi nirlaba yang mendanai eksplorasi di lokasi geologi.

Sampel sepanjang 30 cm dari kedalaman sekitar 15 meter di bawah tanah itu diperoleh dengan memotong batu jadi irisan tipis. Saat menganalisisnya, peneliti menemukan sel mikroba hidup beramai-ramai di celah-celah batu yang tersumbat oleh tanah liat. Akibatnya, organisme ini tidak dapat keluar lagi dan makhluk lain juga tidak bisa masuk.

Hasil studi ini dipublikasi di jurnal Microbial Ecology (2024).

Suzuki mengatakan, temuan ini membuatnya bersemangat untuk menemukan kehidupan senada di bantuan planet lain.

"Penjelajah Mars milik NASA, Perseverance, saat ini akan membawa kembali bebatuan yang usianya mirip dengan yang kami gunakan dalam penelitian ini. Menemukan kehidupan mikroba dalam sampel dari Bumi dari 2 miliar tahun lalu dan mampu mengonfirmasi keasliannya secara akurat membuat saya bersemangat untuk mengetahui apa yang mungkin dapat kita temukan sekarang dalam sampel dari Mars," pungkasnya.




(twu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads