Apa Itu Rip Current? Fenomena Ini Seret 13 Siswa Saat Bermain di Pantai Drini Jogja

ADVERTISEMENT

Apa Itu Rip Current? Fenomena Ini Seret 13 Siswa Saat Bermain di Pantai Drini Jogja

Novia Aisyah, Pradito Rida Pertana detikjogja - detikEdu
Kamis, 30 Jan 2025 14:30 WIB
Tim SAR gabungan saat mengevakuasi pelajar asal Mojokerto yang hilang sejak kemarin di Pantai Drini, Gunungkidul, Rabu (29/1/2025).
Tim SAR gabungan saat mengevakuasi pelajar asal Mojokerto yang hilang sejak kemarin di Pantai Drini, Gunungkidul, Rabu (29/1/2025). Foto: dok. SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah III Parangtritis
Jakarta -

13 Siswa asal SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur terseret rip current atau arus air yang mengalir kuat ke arah laut ketika bermain air di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta. Dari jumlah tersebut, 4 siswa tewas dan 9 siswa selamat.

Kejadian ini bermula ketika rombongan siswa dari SMPN 7 Mojokerto sampai di Pantai Drini pada Selasa (28/1/2025) pukul 06.30 WIB. Menurut Sekretaris SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Pantai baron, Surisdiyanto, sesampainya di Pantai, rombongan bermain air di area palung atau di jalur kapal Pantai.

Tim SAR sebenarnya sudah berusaha mengingatkan pelajar-pelajar tersebut supaya tidak nekat bermain air hingga ke tengah. Sayang, imbauan tidak didengarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, berulang kali petugas dan masyarakat mengimbau agar tidak bermain air ke tengah tapi tidak diindahkan," kata Surisdiyanto kepada wartawan di Pantau Drini (28/1/2025), dikutip dari detikjogja.

"Sehingga saat ada ombak besar para siswa itu terhantam ombak dan terbawa arus ke tengah," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lantas, apa itu rip current yang menyebabkan siswa-siswa itu terseret dan beberapa meninggal?

Apa Itu Rip Current?

Dikutip dari Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatotologi, dan Geofisika (BMKG), rip current adalah arus kuat dari air laut yang bergerak menjauh dari pantai.

Rip current disebabkan pertemuan ombak yang sejajar garis pantai, sehingga menyebabkan terjadinya arus balik dengan kecepatan arus tinggi. Kecepatan arus akan bervariasi tergantung kondisi gelombang, pasang surut, juga bentuk pantai.

Rip current yang sudah diukur kecepatannya bisa melebihi 2 meter per detik. Oleh sebab itulah rip current sangat berbahaya untuk pengunjung pantai.

Berdasarkan artikel ilmiah bertajuk "Sistem Informasi Geografis Risiko Kemunculan Rip Current Menggunakan Decision Tree C4.5" oleh Made Leo Radhitya dan Agus Harjoko dalam Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems (IJCSS), rip current adalah bahaya signifikan untuk pengunjung pantai karena kombinasi arus cepat, pendalaman saluran, dan potensi menghancurkan gelombang di titik keluar dari robekan.

Pada penelitian yang dilakukan Kumar A dan Prasad (2014) berjudul "Rip curent-related fatalities in India: new predictive risk scale for forecasting rip currents", korban tenggelam akibat rip current mencapai 78%, bunuh diri dan kecelakaan kapal 5%, kecelakaan yang terjadi di pelabuhan sekitar 19%, sedangkan sisanya tidak diketahui sebabnya.




(nah/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads