Penelitian Ini Tunjukkan Orang Tua Bisa Punya Anak Favorit, Tapi Ini Dampaknya

ADVERTISEMENT

Penelitian Ini Tunjukkan Orang Tua Bisa Punya Anak Favorit, Tapi Ini Dampaknya

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 30 Jan 2025 12:00 WIB
5 Tingkah Laku Anak untuk Cari Perhatian Orang Tua dan Cara Mengatasinya Menurut Ahli
Penelitian ini ungkap orang tua bisa memfavoritkan anak tertentu dibandingkan dengan yang lain. Simak dampaknya bagi anak yang lebih disukai dan kurang disukai. Foto: Getty Images/AzmanJaka
Jakarta -

Sebuah studi terbaru mengungkap orang tua juga memiliki favoritisme terhadap anak-anak mereka.

Dalam konteks ini, menyukai seorang anak tidak selalu berarti orang tua memiliki anak favorit. Namun, mereka memilih untuk memperlakukan anak-anak tertentu dengan cara yang lebih baik daripada saudara mereka.

Analisis terhadap 30 penelitian yang secara kolektif melibatkan hampir 20.000 orang mengungkapkan, orang tua lebih cenderung memilih anak perempuan daripada anak laki-laki. Penelitian ini juga menunjukkan orang tua lebih menyukai anak-anak yang dianggap lebih menyenangkan dan teliti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, perlu dicatat penelitian yang termasuk dalam analisis ini hanya dilakukan di Amerika Utara dan Eropa Barat, dan melibatkan sebagian besar orang kulit putih. Artinya, hasilnya mungkin tidak dapat diterapkan pada orang-orang dari demografi lain.

Penelitian ini diterbitkan pada 16 Januari di jurnal Psychological Bulletin dengan judul "Parents Favor Daughters: A Meta-Analysis of Gender and Other Predictors of Parental Differential Treatment", ditulis oleh Alexander C Jensen dan McKell A Jorgensen-Wells.

ADVERTISEMENT

"Ini bukan soal orang tua yang mencintai salah satu anak dan membenci anak yang lain," kata salah satu penulis studi, Alexander Jensen yang merupakan seorang profesor di School of Family Life di Brigham Young University di Utah.

"Ini tentang lebih sayang dengan salah satu dari mereka, memiliki lebih banyak konflik dengan salah satu dari mereka, atau menghabiskan lebih banyak waktu dengan salah satu dari mereka," katanya kepada Live Science melalui email.

Bagaimana Dampaknya terhadap Anak?

Menurut peneliti, penting bagi kita untuk memahami interaksi orang tua dan anak yang berbeda ini. Sebagian manfaatnya adalah anak-anak yang menerima perlakuan lebih baik dari orang tua mereka lebih cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik, peningkatan keberhasilan akademis, dan hubungan keluarga yang lebih sehat sebagaimana yang ditunjukkan oleh penelitian sebelumnya. Hal yang sebaliknya terjadi pada anak-anak yang menerima perlakuan yang kurang baik.

"Sebuah penelitian beberapa tahun lalu menunjukkan jika anak-anak memahami mengapa mereka diperlakukan secara berbeda, maka perbedaan itu tidak menjadi masalah," kata Jensen.

Dengan kata lain, jika seorang anak melihat bahwa perlakuan terhadap mereka dapat dibenarkan, mereka mungkin akan lebih cenderung menerimanya. Sebagai contoh, seorang anak yang lebih tua mungkin merasa tersisih jika ibunya menghabiskan lebih banyak waktu untuk membantu adiknya mengerjakan pekerjaan rumah, sampai mereka menyadari bahwa adiknya membutuhkan bantuan lebih banyak.

"Saya berharap para orang tua akan menggunakan penelitian kami sebagai katalisator untuk mempertimbangkan bagaimana mereka dapat memperlakukan anak-anak mereka secara berbeda, kemudian berupaya untuk memastikan perbedaan tersebut adil dan dipahami oleh anak-anak mereka," kata Jensen.

Dalam analisis baru ini, Jensen dan rekan-rekannya mengamati data dari 30 makalah ilmiah dan 14 basis data, yang mencatat informasi tentang dinamika keluarga dari 19.469 orang. Sekitar 67% dari orang-orang ini berasal dari Amerika Serikat, sedangkan sisanya berasal dari Eropa Barat dan Kanada.

Para peneliti menyelidiki bagaimana karakteristik spesifik seorang anak berkorelasi dengan bagaimana orang tua mereka memperlakukan mereka. Data ini dikumpulkan dengan berbagai cara, termasuk melalui wawancara, survei, dan observasi di rumah.

Karakteristik anak-anak tersebut meliputi faktor-faktor seperti kapan mereka lahir dibandingkan dengan saudara kandungnya, jenis kelamin, serta temperamen dan ciri-ciri kepribadian mereka seperti ekstraversi, keramahan, ketelitian, dan neurotisisme (kecenderungan untuk mengalami emosi negatif).

Perlakuan istimewa orang tua diukur dari bagaimana orang tua berinteraksi dengan anak-anak mereka, berapa banyak uang yang mereka habiskan untuk anak-anak mereka, atau seberapa besar kontrol yang mereka pegang atas anak-anak mereka dalam hal memiliki aturan yang ketat atau longgar.

Penelitian ini hanya melihat korelasi antara karakteristik anak dan perlakuan orang tua yang berbeda. Oleh karena itu, temuan ini tidak dapat menjelaskan mengapa orang tua lebih menyukai anak perempuan dan anak yang lebih mudah diatur daripada anak laki-laki dan anak yang lebih sulit diatur.

Dengan demikian, anak-anak yang menyenangkan cenderung lebih bersedia melakukan apa yang diminta, yang berarti orang tua mereka mungkin merasa lebih mudah untuk mengatur mereka dan dengan demikian merespons lebih positif terhadap mereka, demikian spekulasi para penulis studi.

Di masa depan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami apakah preferensi orang tua ini juga ada dalam keluarga dari berbagai budaya yang lebih beragam. Di samping itu, preferensi ini perlu dilihat di berbagai tahap kehidupan, misalnya melihat perlakuan orang tua terhadap anak-anak mereka di masa dewasa.




(nah/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads