Perayaan Imlek Sempat Dihapuskan dari Kalender oleh Pemerintah China, Ini Sejarahnya

ADVERTISEMENT

Perayaan Imlek Sempat Dihapuskan dari Kalender oleh Pemerintah China, Ini Sejarahnya

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 29 Jan 2025 08:00 WIB
Ilustrasi Imlek
Ilustrasi Imlek. Dalam sejarahnya, Imlek ternyata pernah tak dirayakan oleh Pemerintah China. Begini penjelasannya. Foto: Shutterstock
Jakarta -

Pada 29 Januari 2025 mendatang, masyarakat etnis Tionghoa akan merayakan Tahun Baru Cina atau Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili. Perayaan ini juga disebut sebagai Festival Musim Semi, sebuah festival terpenting di China.

Di negara tersebut, Festival Musim Semi dirayakan dengan hari libur nasional selama satu minggu. Kini dirayakan besar-besaran, ternyata Imlek sempat dihapuskan dari kalender, lo.

Dikutip dari laman Timothy S. Y. Lam Museum of Anthropology, Wake Forest University, berikut sejarahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Panjang Tahun Baru Imlek

Mitologi Nian

Untuk menelusuri sejarah panjang Tahun Baru Imlek, kita harus kembali sekitar 3.500 tahun yang lalu. Dalam jangka waktu yang panjang ini adat istiadat Imlek terus berkembang.

Tanggal pasti perayaan Tahun Baru Imlek ditentukan oleh kalender tradisional China, yakni lunisolar. Kalender lunisolar memadukan siklus matahari, lunar, dan siklus lainnya.

ADVERTISEMENT

Hari raya ini jatuh pada bulan kedua setelah titik balik Matahari musim dingin pada 21 Desember. Setiap tahunnya, Imlek jatuh berbeda-beda di kalender Gregorian, biasanya berkisar antara 21 Januari-20 Februari.

Tahun Baru Imlek sarat dengan cerita dan mitos. Salah satu legenda yang paling populer adalah tentang makhluk mitologi Nian (hewan berbentuk singa dengan taring dan tanduk yang menyeramkan).

Nian suka memakan ternak, tanaman, dan bahkan manusia pada malam tahun baru. Untuk mencegah agar Nian tidak menyerang dan menyebabkan kerusakan, orang-orang memberi makanan Nian di depan pintu mereka.

Konon, Nian takut dengan suara keras (petasan) dan warna merah. Karena hal itulah, orang-orang memasang lentera dan gulungan merah di jendela dan pintu mereka.

Itulah upaya mereka untuk mencegah Nian masuk. Selain itu, bambu berderak kemudian digantikan oleh petasan yang dinyalakan untuk menakuti Nian.

Dinasti Shang hingga Dinasti Qing

Istilah Nian pertama kali muncul pada masa Dinasti Zhou (1046-256 SM). Nian menjadi tradisi untuk mempersembahkan kurban kepada leluhur atau dewa dan memuja alam. Tujuannya agar proses panen di akhir tahun bisa diberkati.

Kendati demikian, sebagian orang percaya bahwa Tahun Baru Imlek berasal dari masa Dinasti Shang (1600-1046 SM) atau sekitar 3.500 tahun yang lalu. Namun, tanggal pastinya tidak tercatat.

Sama seperti di masa Dinasti Zhou, Imlek pada waktu itu dirayakan dengan proses upacara pengorbanan. Tujuannya untuk menghormati dewa dan leluhur di awal atau akhir setiap tahun.

Tradisi itu akhirnya terus berjalan hingga masa Dinasti Han (202 SM-220 M) dan Dinasti Wei-Jin (220-420 M). Namun seiring waktu, tradisi ini menjadi populer, dari membakar bambu untuk menghasilkan suatu suara derakan keras hingga berkumpul bersama keluarga.

Berlanjut ke pemerintahan selanjutnya, China mengalami kemakmuran ekonomi dan budaya. Tepatnya pada masa Dinasti Tang, Song, dan Qing.

Pada waktu ini Imlek sudah berubah fungsi, dari keagamaan menjadi hiburan dan sosial. Berbagai tradisi yang dilakukan adalah menyalakan petasan, mengunjungi sanak saudara dan teman, hingga mengunjungi kuil untuk menikmati pertunjukan lentera.

Sempat Dihapuskan dari Kalender

Pada 1912, pemerintah China memutuskan untuk menghapuskan Tahun Baru Imlek dan kalender lunar. Pemerintah akhirnya mengadopsi kalender Gregorian.

Alih-alih Tahun Baru Imlek, pemerintah kala itu menetapkan 1 Januari sebagai awal resmi Tahun Baru. Keputusan itu bertahan selama 37 tahun.

Setelah 1949, Tahun Baru Imlek berganti nama menjadi Festival Musim Semi. Perayaan ini juga ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Festival Musim Semi

Meskipun berlangsung di musim dingin, Tahun Baru Imlek juga dikenal sebagai Festival Musim Semi di China. Sebab, perayaan ini dimulai dari Awal Musim Semi yang pertama dari dua puluh empat periode yang disesuaikan dengan perubahan alam.

Imlek kemudian menjadi perayaan yang menandai berakhirnya musim dingin dan dimulainya musim semi. Festival Musim Semi juga menandai tahun baru pada kalender lunar dan melambangkan keinginan untuk kehidupan yang baru.

Begitulah sejarah panjang Tahun Baru Imlek. Semoga informasi ini bermanfaat bagimu ya detikers!




(det/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads