Ada Penampakan Planet Mengapung di Atas Air, Mungkinkah Terjadi?

ADVERTISEMENT

Ada Penampakan Planet Mengapung di Atas Air, Mungkinkah Terjadi?

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 27 Jan 2025 09:00 WIB
Mungkinkah planet mengambang di atas air? Ini penjelasan sainsnya.
Mungkinkah planet mengapung di atas air? Ini penjelasan sainsnya. Foto: Mat Monteith/Dreamstime.com via How Stuff Works.
Jakarta -

Pada awal Agustus 2007, para ilmuwan yang mewakili Trans-Atlantic Exoplanet Survey (TrES) mengumumkan penemuan planet terbesar di alam semesta. Bukan Jupiter, planet ini diberi nama TrES-4.

Ini adalah planet keempat yang ditemukan oleh TrES, jaringan tiga teleskop yang beroperasi di Kepulauan Canary, Arizona, dan California Amerika Serikat. TrES-4 berada di konstelasi Hercules berjarak 1.435 tahun cahaya dari Bumi.

Karena ukurannya yang besar, TrES-4 diduga sebagai planet yang hadir dalam foto tentang planet mengapung di atas air. Benarkah begitu? Berikut penjelasannya dikutip dari Science How Stuff Works.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Planet Mengapung di Atas Air

TrES-4 mengorbit sebuah bintang yang disebut GSC02620-00648 dengan waktu 3,55 hari Bumi. Planet ini sebagian besar terdiri dari hidrogen dan gas, seperti Jupiter, Saturnus, Neptunus, dan Uranus dalam tata surya kita.

Secara ukuran, TrES-4 diketahui 70% lebih besar dari Jupiter, planet terbesar di tata surya kita. Tetapi massanya 25% lebih sedikit.

ADVERTISEMENT

Penulis utama dalam jurnal yang mengumumkan planet ini, Georgi Mandushev mengatakan menyatakan model teoritis planet tidak dapat menjelaskan planet ini. TrES-4 disebut sebagai bagian dari kelompok "planet berbulu".

Artinya planet yang memiliki ukuran besar tetapi kepadatan dan bobotnya sedikit. Mandushev menjelaskan kepadatan planet itu hanya sebesar 0,2 gram per sentimeter kubik mirip dengan kayu balsa. Kayu balsa dikenal sebagai bahan yang sangat ringan dan digunakan dalam model pesawat terbang.

Karena kepadatannya rendah, beberapa orang menyebut TrES-4 sebagai planet yang dapat mengapung di atas air. Namun ternyata gagasan itu hanyalah teori belaka.

Untuk diingat, TrES-4 adalah planet gas dan kemungkinan tidak memiliki area padat di permukaannya. Jika TrES-4 berpapasan dengan planet yang massanya lebih kecil, planet itu akan ditelan TrES-4.

Tetapi jika TrES-4 bertabrakan dengan planet yang gravitasinya lebih besar, TrES-4 akan hilang. Meskipun begitu, konsep planet yang mengapung di atas air menyoroti bila TrES-4 adalah planet yang tidak lazim.

Para ilmuwan dari Transatlantic Exoplanet Survey, berspekulasi TrES-4 memiliki ukuran yang sangat besar dibandingkan dengan massanya karena suhunya sangat tinggi. Planet itu memiliki suhu sekitar 2.300 derajat Fahrenheit.

Ada Lebih Dari 200 Exoplanet di Luar Tata Surya

Dijelaskan para ilmuwan sudah menemukan 220 planet di luar tata surya (exoplanet) kita pada 2007. Penemuan ini dilakukan melalui jaringan teleskop di seluruh dunia dan dikenal sebagai "perburuan planet".

Ada dua metode yang digunakan oleh para pemburu planet dalam mencari benda-benda angkasa yang belum ditemukan, yakni:

1. Metode goyangan

Para astronom menggunakan metode goyangan untuk mencari goyangan atau pergerakan bintang akibat tarikan gravitasi planet yang mengorbit. Teknik ini juga memungkinkan para ilmuwan menyimpulkan massa sebuah planet.

2. Metode transit

Metode transit digunakan ketika sebuah planet melintas di antara Bumi dan lintasan cahaya dari bintang induknya terganggu sebagian. Para ilmuwan mencatat gangguan ini dan menggunakannya untuk mencari tahu lokasi planet yang melintas itu.

Metode transit memungkinkan para ilmuwan mempelajari banyak informasi daripada dari metode goyangan. Informasi yang mungkin didapatkan adalah massa, ukuran. kimia, dan orbit planet. TrES-4 ditemukan para ilmuwan melalui metode transit.

Planet yang Lebih Besar dari TrES-4

Meskipun TrES-4 adalah planet terbesar yang pernah ditemukan, planet ini bukanlah yang paling masif. Gelar ini dipegang oleh XO-3b yang berukuran 13 kali lebih masif daripada Jupiter.

XO-3b juga sempat membingungkan para ilmuwan karena orbitnya sangat pendek dan elips. Bukan orbit melingkar seperti planet lain.

Planet ini membutuhkan waktu kurang dari empat hari untuk menyelesaikan revolusinya. Artinya planet ini sangat dekat dengan bintang induknya.

Meskipun begitu, ketika diperhatikan tidak ada planet lain sebesar XO-3b yang ditemukan mengorbit begitu dekat dengan sebuah bintang. Fakta ini membuat ilmuwan bertanya-tanya apakah XO-3b adalah sebuah planet.

Beberapa ilmuwan menyatakannya sebagai katai coklat dan menimbulkan perdebatan. Jika XO-3b bukanlah sebuah planet, gelar planet paling masih kemungkinan jatuh ke tangan planet lain yang berada di konstelasi Hercule.

Ia adalah HAT-P-2, yang ditemukan melalui metode transit. Planet ini memiliki berat sebanyak delapan kali massa Jupiter.




(det/det)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads