Para ilmuwan mengidentifikasi spesies kucing terkecil di dunia. Ukurannya hanya sebesar telapak tangan manusia.
Tim penelitian dalam tulisannya yang dipublikasikan di jurnal Annales Zoologici Fennici meyakini bahwa spesies kucing ini sudah punah. Umur fosil ditaksir berusia 300.000 tahun.
"Kucing ini jelas lebih kecil dari kucing domestik. Beratnya setara dengan kucing terkecil yang masih hidup, (dengan berat sekitar) 1 kilogram [2,2 pon]," kata penulis utama Qigao Jiangzuo, seorang peneliti di Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi Akademi Ilmu Pengetahuan Cina, dikutip dari Live Science.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga Kucing Macan Tutul
Setelah ditelisik lebih dalam, peneliti menyimpulkan kucing tersebut adalah bagian dari kucing macan tutul Prionailurus. Sehingga spesies ini dinamakan Prionailurus kurteni.
Berbeda dengan kucing terkecil ini, kucing macan tutul masih ada hingga sekarang. Kucing macan tutul mempunyai ukuran mirip kucing domestik.
Panjang mereka mencapai 70 cm dengan berat kurang lebih 2 kg. Sementara kucing terkecil beratnya hanya 1 kg.
Hingga saat ini, spesies kucing terkecil yang masih hidup adalah kucing berkaki hitam (Felis nigripes). Selain itu juga ada kucing berbintik karat (Prionailurus rubiginosus).
Ukuran mereka berkisar 35-50 cm. Sedangkan ukuran spesies kucing baru ini diperkirakan bisa sama atau lebih kecil.
Berasal dari Lingkungan Hutan
Fosil-fosil kucing termasuk yang masih bertahan. Dulunya, kucing ini diduga hidup di lingkungan hutan yang tak terlindungi maupun terlindungi.
Fosil kucing yang hidup di hutan terlindungi masih terawetkan sedangkan fosil dari hutan tak terlindungi terdegradasi lebih cepat. Kucing diduga masuk ke gua untuk mengejar tikus dan mancit.
Menurut penelitian tersebut, famili kucing macan tutul merupakan genus kucing yang paling beragam di hutan selatan dan tenggara Asia, dengan lima spesies yang masih hidup tersebar di seluruh wilayah tersebut.
"Spesies baru ini untuk pertama kalinya mengungkap keragaman masa lalu genus ini," kata Jianghuo.
Hasil penelitian akan menjadi data baru dalam menyelidiki asal-usul semua kucing. Para peneliti berencana meneliti fosil kucing di Cina dan seluruh dunia.
"Kami berencana untuk secara sistematis mensurvei fosil kucing di Tiongkok dan di seluruh dunia, yang sebelumnya tidak diteliti dengan baik. Kami berharap dapat melacak asal-usul dan keanekaragaman keluarga kucing di masa lalu," tutur Jianghuo.
(cyu/nwy)