BRIN Prediksi Fenomena Astronomi 2025, Ada Gerhana Bulan Total

ADVERTISEMENT

BRIN Prediksi Fenomena Astronomi 2025, Ada Gerhana Bulan Total

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 02 Des 2024 12:00 WIB
Penampakan gerhana bulan total juga terjadi di langit Indonesia. Dibeberapa wilayah, fenomena ini terlihat sangat mempesona, penasaran?
Gerhana bulan total di langit Indonesia. Foto: Antara Foto & Getty Images
Jakarta -

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan sejumlah prediksi fenomena astronomi pada 2025.

Sepanjang 2025 disebut akan ada gerhana bulan total, parade planet, hujan meteor, dan okultasi planet/bintang terang.

"Parade planet di tahun 2025 merupakan fenomena ketika lima planet terdekat dari Bumi dapat diamati secara bersamaan dalam satu malam, yaitu planet Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus," jelas Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gerhana Puananadra Putri, dalam dikutip dari siaran pers BRIN pada Senin (2/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walaupun demikian, Gerhana mengatakan hanya empat planet yang akan bisa dilihat dengan mata telanjang yaitu Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

Ia mengatakan pada 2025 juga ada hujan meteor, peristiwa tahunan yang terjadi pada waktu yang kurang lebih sama. Hujan meteor disebabkan debu sisa komet dan asteroid yang berada pada orbit bumi.

ADVERTISEMENT

Apabila Bumi melewati lokasi debu tersebut berada, maka hujan meteor akan terjadi pada waktu yang sama setiap tahunnya. Hujan meteor yang terjadi pada 2025 ada beberapa macam yakni hujan meteor quandrantids, lyrids, eta-aquarids, perseids, dan sebagainya.

Menurut Gerhana, fenomena astronomi yang terjadi membuat kita dapat melihat pengetahuan dan meneliti riset serta informasi apa saja yang berkaitan dengan fenomena tersebut yang bisa diperoleh dari pengamatan.

Bagaimana Terjadinya Gerhana Bulan?

Sementara, soal gerhana bulan, peristiwa ini terjadi ketika cahaya matahari terhalangi oleh Bumi sehingga tidak seluruhnya sampai ke Bulan. Peristiwa ini hanya terjadi ketika fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Gerhana bulan total terjadi ketika posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar. Hal ini menyebabkan Bulan masuk ke umbra bumi, sebagaimana dijelaskan dalam laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Sehingga, ketika puncak gerhana terjadi, bulan akan tampak berwarna merah.




(nah/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads