Studi Ungkap Fakta Baru: Puncak Penuaan Terjadi pada Usia 44 dan 60

ADVERTISEMENT

Studi Ungkap Fakta Baru: Puncak Penuaan Terjadi pada Usia 44 dan 60

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 14 Jan 2025 10:00 WIB
Orang Usia Lanjut Dianjurkan Rutin Minum Kopi, Ini 4 Alasannya
Foto: Getty Images/izusek/Ilustrasi lanjut usia
Jakarta -

Para ilmuwan di Universitas Stanford menemukan fakta lain soal penuaan. Mereka menemukan ada dua periode berbeda perubahan molekuler yang dramatis, yakni terjadi sekitar usia 44 dan 60 tahun.

Dua puncak penuaan ini mengungkapkan bahwa tubuh kita mungkin berubah lebih tiba-tiba daripada yang diperkirakan sebelumnya.

"Kita tidak hanya berubah secara bertahap dari waktu ke waktu; ada beberapa perubahan yang sangat dramatis," kata seorang profesor genetika di Universitas Stanford dan penulis senior studi tersebut, Michael Snyder, PhD, dikutip dari ZME Science.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertengahan usia 40-an dan awal usia 60-an adalah waktu-waktu penting ketika pergeseran molekuler melonjak, dan itu tidak peduli kelas molekul apa yang Anda lihat," imbuhnya.

Penemuan ini menjelaskan mengapa penyakit yang berkaitan dengan usia, seperti kondisi kardiovaskular atau Alzheimer, cenderung muncul tidak secara bertahap, tetapi tiba-tiba dan tampak sekaligus.

ADVERTISEMENT

Tonggak Molekuler Usia 44 dan 60

Untuk memahami bagaimana penuaan memengaruhi tubuh kita pada tingkat molekuler, tim peneliti menganalisis lebih dari 135.000 molekul dan mikroba dari darah dan sampel biologis yang dikumpulkan dari 108 peserta berusia 25 hingga 75 tahun.

Selama beberapa tahun, para ilmuwan melacak hampir 250 miliar titik data, memetakan perubahan terkait usia pada RNA, protein, metabolit, dan mikrobioma.

Mereka menemukan 81% dari molekul ini mengalami perubahan signifikan pada dua usia kritis yakni 44 dan 60. Molekul yang terkait dengan metabolisme, kesehatan kardiovaskular, fungsi kekebalan tubuh, dan bahkan kesehatan kulit dan otot melonjak atau menyusut selama rentang waktu ini.

Perubahan pada usia 60 sudah dapat diperkirakan, bertepatan dengan penurunan fungsi kekebalan tubuh dan peningkatan penyakit kronis. Namun, perubahan pada usia 44 dinilai sebagai suatu kejutan.

"Awalnya kami mengira menopause dapat menjelaskan perubahan pada pertengahan usia 40-an pada wanita," kata salah satu penulis penelitian tersebut, Xiaotao Shen, PhD.

"Namun ternyata pria juga mengalami perubahan ini. Ini menunjukkan faktor lain yang mungkin lebih signifikan," imbuhnya.

Bagaimana Perubahan Ini Memengaruhi Kesehatan?

Pada usia 40-an, perubahan molekuler terutama memengaruhi metabolisme alkohol, kafein, dan lipid. Perubahan ini dapat menyebabkan seseorang merasa kurang toleran terhadap minuman favorit atau menyadari perubahan halus pada elastisitas kulit atau kekencangan otot.

Pada tahap ini, seseorang mulai merasa jauh lebih tua dari sebelumnya dan tampak lebih tua. Pada usia 60-an, perubahan meluas ke metabolisme karbohidrat, pengaturan kekebalan tubuh, dan fungsi ginja, faktor-faktor yang terkait dengan penyakit terkait usia seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular.

Tonggak molekuler ini sangat penting. Tonggak ini memberikan wawasan tentang mekanisme biologis di balik penuaan dan dapat membantu mengidentifikasi target terapi untuk menjaga orang tetap sehat lebih lama.

"Kita dapat melacak perubahan ini dan mengambil tindakan pencegahan," kata Snyder.

Misalnya, memulai statin pada usia 40-an dapat mengekang penumpukan kolesterol. Sementara minum lebih banyak air dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada usia 60-an dapat mengurangi penurunan ginjal dan kekebalan tubuh.

Mengapa Puncak-puncak Perubahan Molekuler Ini Terjadi?

Alasan di balik transisi tajam ini masih belum jelas. Snyder berspekulasi hal itu dapat berasal dari faktor gaya hidup, penuaan sel, atau kombinasi keduanya.

Stres, pola makan, dan olahraga, atau kurangnya olahraga sering kali mencapai titik kritis di usia paruh baya, yang berpotensi mendorong terjadinya kaskade molekuler ini.

"Masih banyak yang belum kita ketahui," Snyder mengakui.

"Namun yang jelas adalah bahwa perubahan ini sedang terjadi, dan memengaruhi cara kita menua," imbuhnya.

Namun, itu tidak berarti tidak ada pelajaran yang dapat dipetik. Misalnya, di usia 40-an, mengurangi konsumsi alkohol dan menjaga olahraga teratur dapat meningkatkan kesehatan jantung dan otot.

Pada usia 60-an, tetap terhidrasi dan mengonsumsi makanan yang meningkatkan kekebalan tubuh dapat membantu mengurangi penurunan fungsi ginjal dan kekebalan tubuh. Meskipun penuaan tidak dapat dihindari, efek terburuknya dapat dikelola dengan pilihan gaya hidup yang bijaksana.

Adapun penemuan ini telah terbit di jurnal Nature Aging pada 14 Agustus 2024.




(nah/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads