Fenomena tonic immobility (TI) adalah suatu fenomena di mana hewan hewan tampak seperti tidak bergerak sama sekali, hampir seperti dihipnotis. Fenomena ini merupakan refleks bertahan hidup pada berbagai hewan, baik di alam liar maupun hewan yang sudah terbiasa berinteraksi dengan manusia.
Hewan yang memiliki mekanisme tonic immobility memiliki berbagai tujuan, seperti melindungi diri dari predator, menarik pasangan, atau bahkan berburu.
Apa Itu Tonic Immobility?
Menurut laman Shark Trust, tonic immobility adalah keadaan di mana hewan menjadi sangat pasif atau tidak bergerak sama sekali, bahkan dalam situasi yang mengancam nyawa mereka. Fenomena ini sering kali dipicu oleh faktor eksternal, termasuk posisi tubuh terbalik atau ketegangan karena berinteraksi dengan predator atau manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kondisi ini, hewan-hewan yang mengalaminya akan mengalami detak jantung dan pernapasan yang menurun. Tidak jarang mereka terlihat seperti sudah mati.
Tonic immobility dipengaruhi oleh sistem saraf parasimpatik dan neurotransmiter seperti dopamin, yang berperan penting dalam mengatur respon tubuh terhadap stres. Meskipun fenomena ini terlihat seperti hipnotis, sebenarnya hal ini adalah respon fisiologis terhadap kondisi stres atau ancaman.
Mengapa Tonic Immobility Bisa Terjadi?
Tonic immobility bisa terjadi secara alami pada banyak spesies, tetapi dalam banyak kasus fenomena ini lebih sering dipicu oleh manusia. Misalnya, banyak hewan yang menjadi sangat pasif saat dibalik ke punggungnya.
Posisi ini secara alami memicu respon TI. Dalam dunia hewan, hal ini sering digunakan sebagai strategi bertahan hidup untuk melindungi diri dari predator yang lebih besar.
Namun, TI tidak hanya terjadi karena ancaman eksternal. Beberapa spesies juga menggunakannya sebagai teknik berburu atau bahkan untuk menarik pasangan. Namun, hingga saat ini ilmuwan masih meneliti alasan dibalik adanya fenomena ini.
Daftar Hewan yang Memiliki Mekanisme Tonic Immobility
Berikut adalah beberapa hewan yang diketahui mengalami tonic Immobility dari berbagai sumber, seperti National Geographic, Psychology Today, Shark Trust, Rabbit Welfare, dan Shark Divers:
1. Orca (Paus Pembunuh)
Orca diketahui menggunakan mekanisme TI sebagai teknik berburu. Dalam beberapa kasus, orca membalikkan hiu atau ikan pati ke posisi terbalik sehingga mereka menjadi lemas. Sebagai contoh, pada 1997 sebuah orca di Kepulauan Farallon membalikkan hiu putih besar selama 15 menit, hal ini memungkinkannya melumpuhkan hiu tersebut.
2. Ikan Cichlid (Cichlidae)
Beberapa jenis ikan cichlid terutama yang berasal dari Amerika Tengah menggunakan TI untuk memancing mangsa. Mereka berpura-pura mati dan tampak membusuk. Hal ini menarik predator yang karena tertarik dengan bangkai. Ketika predator mendekat, ikan cichlid akan bangun dan menyerang mereka.
3. Bebek
Beberapa spesies bebek juga menunjukkan perilaku TI ketika dihadapkan dengan predator. Mereka akan berpura-pura mati untuk menghindari serangan, meskipun tak jarang predator tetap memangsanya.
4. Ular Baby Brown (Storeria dekayi)
Ular baby brown akan berperilaku seperti tidak bernyawa ketika didekati pemangsa atau peneliti. Mereka akan tetap diam bahkan setelah diganggu. Mereka berlagak seperti sudah mati untuk menghindari bahaya.
5. Kelinci
Pada kelinci, TI terjadi ketika mereka di balik ke punggung mereka. Respon fisiologisnya termasuk penurunan detak jantung dan pernapasan, meskipun kadar hormon stres seperti kortisol meningkat.
6. Buaya
Buaya juga mengalami mekanisme TI ketika dibalik ke punggung mereka. Penurunan aliran darah ke otak yang disebabkan oleh posisi terbalik ini menyebabkan kondisi seperti sinkop atau pingsan yang kemudian mengarah pada tonic immobility.
(nah/nah)