Sebuah studi yang terbit di Royal Society pada 27 November 2024 mengungkapkan penemuan fosil purba yang dianggap sebagai nenek moyang kadal dan ular modern. Fosil ini ditemukan di bebatuan dekat Bristol, Inggris.
Fosil tersebut diberi nama Cryptovaranoides microlanius dan diklasifikasikan sebagai spesies kadal tertua di dunia. Spesies ini dianggap sebagai salah satu 'nenek moyang' dari kadal dan ular modern yang ditemukan saat ini.
Sebelumnya, spesies ini diduga sebagai bagian dari archosauromorpha yang memiliki kekerabatan dengan buaya dan dinosaurus. Namun, penemuan terbaru menunjukkan spesies tersebut sebagai bagian dari kelompok 'kadal-ular' dan termasuk yang tertua di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berasal dari Periode Trias Akhir
Para ilmuwan menyimpulkan bahwa fosil Cryptovaranoides microlanius merupakan bagian dari kelompok Squamate yang berasal dari Periode Trias Akhir (sekitar 200 juta tahun yang lalu). Penemuan ini sekaligus mengonfirmasi spesies tersebut sebagai salah satu Squamate tertua yang berhasil ditemukan.
"Semua detail tengkorak, rahang, gigi, dan tulang tungkai mengonfirmasi Cryptovaranoides adalah kadal, bukan archosauromorpha," ucap Michael Benton, ahli paleontologi vertebrata dari University of Bristol sekaligus salah satu peneliti dalam studi, dikutip dari Science Alert.
"Dalam makalah baru kami, kami memberikan detail yang sangat bagus dari setiap kritik yang dibuat dan kami memberikan lebih banyak foto spesimen dan gambar 3D dari hasil pemindaian, sehingga semua orang dapat memeriksa detailnya," tambahnya.
Asal Usul Fosil yang Menjadi Perdebatan
Benton mengatakan bahwa penemuan fosil ini telah menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan terkait asal-usulnya. Sebab, ada yang mengatakan berasal dari nenek moyang seperti buaya.
Namun, penelitian yang dilakukan oleh Benton dan timnya menunjukkan fosil ini merupakan bagian dari kelompok Squamata yang mencakup kadal dan ular, bukan bagian dari archosauromorpha atau kelompok yang meliputi buaya dan dinosaurus.
"Oleh karena itu, kami terkejut, bahkan mungkin terkejut, bahwa pada tahun 2023, ada tim akademisi lain yang menyatakan bahwa Cryptovaranoides bukanlah kadal atau bahkan kerabat kadal, tetapi sebenarnya archosauromorpha, yang lebih dekat hubungannya dengan buaya dan dinosaurus," ujar Benton.
Dalam studi baru, para ilmuwan menganalisis ulang fosil Cryptovaranoides microlanius menggunakan bantuan dari Sinar-X, pemindaian CT (Computed Tomography), dan analisis filogenetik untuk mencari tahu asal usul dari fosil tersebut.
Ahli geologi dari University of Bristol, David Whiteside mengatakan bahwa penemuan terbaru berhasil menelusuri 'kesalahan-kesalahan' yang dilakukan oleh ilmuwan pada penelitian sebelumnya.
"Di sinilah kami mengkodekan ratusan fitur anatomi pada Cryptovaranoides dan kadal modern dan fosil lainnya, serta berbagai archosauromorpha," kata Whiteside.
"Kami menjalankan analisis berulang kali, dan hasilnya sesuai dengan hasil awal kami, yaitu reptil Bristol kecil memang merupakan kadal modern tertua di dunia," pungkasnya.
Baca juga: Bagaimana Pterosaurus Bisa Jadi Raksasa? |
(faz/faz)