Gigitan ular berbisa dapat menyebabkan kematian dan disabilitas kronis pada anak muda hingga orang tua. Tak hanya petani nelayan, dan peternak yang berisiko, tetapi juga warga pada umumnya saat ular masuk rumah.
Tidak semua ular berbisa, tetapi warga pada umumnya tidak familiar untuk membedakan mana yang berbisa dan yang tidak. Di samping itu, terkadang tidak cukup waktu untuk berpikir dan membedakan ular berbisa dan yang tidak saat ada ular di depan mata.
Rupanya, ciri-ciri ada ular di rumah juga dapat dikenali jika tidak langsung muncul di hadapan kita. Simak ciri, cara menghadapi, dan cara menghindari ular masuk rumah di bawah ini seperti dirangkum dari Buku Pedoman Penanganan Gigitan, Sengatan Hewan Berbisa, dan Keracunan Tumbuhan dan Jamur Kemenkes RI dan Wildlife SOS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ciri-ciri Ada Ular di Rumah
- Ada kulit sisa ganti kulit ular
- Ada bau lembab janggal mirip timun atau sayur yang mulai membusuk
- Ada sisa-sisa tulang, bulu, gigi, atau cakar tikus tercecer di rumah dari gumpalan warna putih atau kuning
- Bunyi janggal seperti desis atau bunyi pergerakan tertentu
- Ada jejak pergerakan badan ular
- Tikus atau hewan peliharaan tidak ditemukan lagi
- Ada celah-celah pintu, kusen, atap, genteng yang dapat dimasuki ular sehingga muncul tanda-tanda lain di atas pada area rumah yang relatif lebih gelap dan dingin, seperti loteng, gudang, di balik perkakas, pinggir dinding, hingga kotak/kardus penyimpanan dan di bawah bantal
Yang Dilakukan Jika Ada Ular di Rumah
Jangan memukul ular karena bisa terpelanting ke arah kita. Jika kepalanya putus, pastikan untuk tidak memungutnya dengan sembarangan. Tangan yang tergigit atau tergores taring ular masih berisiko terkena bisa ular. Sebab, bisa ular masih dapat aktif meracuni manusia meskipun ular sudah mati.
Berikut yang bisa dilakukan jika ada ular di rumah:
- Jangan menakut-nakuti ular atau bersikap agresif ke ular agar tidak diserang balik
- Beri waktu ular untuk pergi bersembunyi, tetapi awasi arah pergerakan dan tempat bersembunyinya
- Selamatkan/evakuasi anak-anak, bayi, hewan peliharaan, lansia, dan anggota keluarga ke ruangan yang aman, lalu tutup pintu beserta sela-sela pintu, jendela, kusen dan celah lainnya agar rapat dan ular tidak bisa pindah ruangan
- Telepon tenaga bantuan seperti jasa penanganan hewan/ular atau pemadam kebakaran
Cara Menghindari Ular Masuk Rumah
- Potong rumput dan semak-semak sampai pendek secara berkala
- Buang sampah daun dan sampah lain
- Simpan jerami dengan aman agar tidak mengundang tikus, yang merupakan mangsa ular
- Pastikan kandang ternak seperti ayam aman dari incaran ular
- Pastikan atap, gudang, dapur, garasi, dan area rumah lainnya aman dari tikus
- Jika memungkinkan, hindari atap alang-alang atau dinding dari tanah/jerami, lantai kayu berongga, dan yang punya celah/retak/lubang besar lainnya
- Potong dahan pohon yang menyentuh rumah
- Bersihkan gundukan rayap, tumpukan sampah, bahan bangunan dan lain-lain dari rumah
- Jauhkan lumbung dari rumah
- Pastikan sumber air dan genangan tidak menarik kodok, yang juga mangsa ular
- Jangan menabrak ular agar tidak membahayakan pejalan kaki maupun keluarga, karena ular dapat kabur ke arah pejalan kaki atau sela mobil dan akan turun ke rumah setelah atau masuk ke mobil setelah mobil berhenti
- Bersihkan dan tutup got agar sampah serta ular tidak terbawa hujan ke rumah saat air got naik.
- Berhati-hati melintasi jalan dekat rumah setelah hujan deras, terutama saat gelap, karena ular cenderung naik ke permukaan agar tidak terendam.
Itulah ciri-ciri ada ular di rumah, cara menghadapinya, dan cara menghindarinya. Berhati-hati, ya!
(twu/nwk)