.webp)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk jangka waktu 8 hingga 10 Januari 2025. Beberapa daerah diprediksi akan mengalami hujan lebat dan angin kencang.
"Berikut peringatan dini cuaca 3 hari kedepan yang berlaku pada tanggal 8-10 Januari 2025. Tetap waspada selalu sobat," tulis BMKG dikutip dari postingan Instagramnya, Rabu (8/1/2025).
Lalu daerah mana saja yang perlu waspada? Berikut informasi selengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peringatan Dini Cuaca BMKG 8-10 Januari 2025
Hujan Lebat
Rabu, 8 Januari 2025
- Aceh
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Kepulauan Riau
- Papua
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sumatera Selatan
- Sumatera Utara
Kamis, 9 Januari 2025
- Bali
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Kepulauan Riau
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Papua
- Sulawesi Selatan
- Sumatera Utara
Jumat, 10 Januari 2025
- Aceh
- Bali
- Bengkulu
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kepulauan Bangka Belitung
- Kepulauan Riau
- Papua
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tengah
- Sumatera Selatan
Angin Kencang
Rabu, 8 Januari 2025
- Jawa Barat
- Kepulauan Bangka Belitung
- Kepulauan Riau
Kamis, 9 Januari 2025
- Kepulauan Riau
Jumat, 10 Januari 2025
- Aceh
- Kepulauan Riau
La Nina Masih Mengancam Hingga April 2025
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sudah mengingatkan bila fenomena La Nina masih akan berlangsung setidaknya hingga Maret atau April 2025. Meski bersifat lemah, La Nina mengakibatkan penambahan curah hujan hingga 20-40 persen.
Fenomena La Nina juga berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
Di wilayah gunung berapi yang baru saja mengalami erupsi, La Nina mungkin menyebabkan bencana banjir lahar hujan. Banjir ini terjadi ketika hujan bercampur dengan material vulkanik dari gunung berapi berupa pasir, abu, bebatuan, dan kayu/pohon.
Lebih lanjut, Dwikorita menjelaskan La Nina ikut berperan dalam mempengaruhi cuaca dan iklim Indonesia di 2025. Karena BMKG memprediksi cuaca dan iklim RI di tahun ini mengalami penyimpangan suhu muka laut di Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dan perairan lain di Indonesia.
"Penyimpangan suhu di wilayah ini berhubungan erat dengan fenomena La Nina Lemah, yang berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia," tutur Dwikorita dikutip dari laman BMKG.
"Selain itu, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) juga mempengaruhi distribusi hujan di wilayah Indonesia," imbuhnya.
BMKG telah memprediksi keadaan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia pada 2025, yakni:
- Curah hujan tahunan Indonesia dalam kategori normal dengan jumlah hantaran 1.000-5.000 mm per tahun.
- Sebanyak 67% wilayah Indonesia diprediksi menerima curah hujan lebih dari 2.500 mm per tahun atau masuk dalam kategori tinggi, meliputi:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau bagian barat
- Jambi
- Bengkulu
- Sumatera Selatan
- Bangka Belitung
- Lampung bagian utara
- Sebagian besar Kalimantan
- Sulawesi bagian tengah dan selatan
- Sebagian besar wilayah Papua
- Sebanyak 15% wilayah diprediksi mengalami curah hujan di atas normal, yakni:
- Sebagian kecil Sumatera
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Nusa Tenggara Timur
- Kepulauan Maluku
- Papua bagian tengah
- Di sisi lain, masih ada 1% wilayah Indonesia diprediksi mengalami curah hujan di bawah normal, yaitu:
- Sumatera Selatan bagian barat
- Nusa Tenggara Timur
- Maluku Utara.
(det/nwy)
