Pesawat menjadi salah satu moda transportasi teraman yang pernah dibuat manusia. Namun, pesawat dengan panjang kurang lebih 70 m ini harus berhati-hati saat berhadapan dengan unggas ukuran 70 cm.
Meskipun tampaknya tidak ada batasan ruang di langit, burung dan pesawat terbang masih saling menghalangi. Interaksi antara pesawat dan burung biasanya tidak berakhir baik bagi burung atau pesawat.
Tabrakan Burung dengan Pesawat
Tabrakan burung-pesawat ini, yang dikenal sebagai bird strikes (tabrakan burung), terjadi ribuan kali setiap tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Wonderopolis, hampir semua peristiwa bird strikes berakibat fatal bagi burung yang terlibat. Untungnya, sebagian besar serangan burung tidak mengakibatkan kerusakan yang signifikan pada pesawat terbang atau penumpangnya.
Namun, terkadang, burung besar dapat terhisap ke dalam mesin pesawat, menyebabkan kerusakan yang signifikan dan terkadang menyebabkan kecelakaan. Ini yang diduga terjadi pada peristiwa kecelakaan pesawat Jeju Air di Korea Selatan, baru-baru ini.
Pada Minggu, 29 Desember 2024 lalu, Jeju Air yang membawa 181 orang gagal mendarat dan menabrak tembok pembatas di Bandara Internasional Muan. Akibatnya, pesawat meledak dan 179 orang dilaporkan tewas.
Menurut laporan awal, saat pesawat terbang rendah, terdapat kawanan burung di jalur mendarat pesawat. Diduga ada burung yang tersedot ke mesin pesawat sehingga memicu keluarnya api.
Bandara Tidak Sengaja Menarik Burung
Bandara cenderung menarik kawanan besar burung dari semua jenis yang berbeda. Burung tampaknya tertarik ke lahan yang luas dan belum dikembangkan yang mengelilingi sebagian besar bandara.
Keramaian dan hiruk pikuk bandara cenderung mengusir predator yang lebih besar. Akibatnya, lahan di sekitar bandara dapat menjadi tempat perlindungan bagi burung, terutama jika lahan tersebut juga memiliki lahan basah atau kolam drainase.
Sebagai akibat dari bahaya yang ditimbulkan oleh serangan burung, bandara telah mengembangkan sejumlah langkah keselamatan dan konservasi untuk meminimalkan serangan burung saat lepas landas dan mendarat.
Cara Bandara Mengusir Burung
Jadi, bagaimana bandara mengelola masalah populasi burung yang besar di dekat bandara?
Sebagian besar menggunakan pendekatan tiga cabang dengan memodifikasi habitat burung, perilaku burung, dan perilaku pesawat.
Misalnya, bandara dapat membuat lahan di sekitarnya kurang menarik bagi burung dengan menyingkirkan tanaman berbiji, menyingkirkan pohon yang digunakan untuk bersarang, menutupi sumber air dengan jaring, dan memotong rumput pendek. Mereka juga dapat menyesuaikan waktu dan jalur penerbangan untuk menghindari waktu puncak dan tempat aktivitas burung.
Beberapa teknik modifikasi yang paling efektif adalah memanfaatkan teknologi. Meriam sonik, laser, rekaman suara predator, dan generator suara semuanya dapat digunakan untuk meniru predator guna menakut-nakuti burung.
Bandara juga melatih anjing untuk mengusir burung. Di Bandara Cherry Capital di Traverse City, Michigan, pakar keselamatan penerbangan dan manajemen burung menggunakan nama K-9 Piper, seekor anjing Border Collie yang dilatih untuk mengusir burung dan satwa liar lainnya dari landasan pacu bandara.
Meskipun K-9 Piper mati pada awal tahun 2018, ia meninggalkan warisan pengabdian yang setia. Mengenakan rompi pelindung, penutup telinga, dan kacamata hitam. K-9 Piper berpatroli di landasan pacu dan pagar pembatas, mengusir burung dan berbagai jenis hewan kecil lainnya.
Saat ini, ada beberapa anjing lain yang bertugas di bandara-bandara di seluruh Amerika Serikat.
(nir/faz)