5 Kalimat yang 'Haram' Diucapkan ke Anak, Orang Tua Simak Ya

ADVERTISEMENT

5 Kalimat yang 'Haram' Diucapkan ke Anak, Orang Tua Simak Ya

Nikita Rosa - detikEdu
Selasa, 31 Des 2024 08:30 WIB
Ilustrasi Authoritarian Parenting
Ilustrasi Parenting. (Foto: Getty Images/iStockphoto/chameleonseye)
Jakarta -

Kalimat yang diucapkan pada anak akan memegaruhi tumbuh kembang mereka. Oleh karena itu, orang tua perlu menghindari lima kalimat yang 'haram' diucapkan ke anak.

Sebagai orang tua, apa yang dikatakan atau dilakukan di sekitar anak-anak dapat meninggalkan kesan yang bertahan lama. Frasa yang digunakan saat berbicara kepada anak-anak tidak hanya mencerminkan keyakinan orang tua tentang dunia, tetapi juga memengaruhi keyakinan yang akan anak kembangkan.

Dalam buku 13 Things Mentally Strong Parents Don't Do karya Amy Morin, cara orang tua bertutur kata menjadi hal yang perlu diperhatikan untuk membentuk anak yang sehat mental. Meski terkesan tidak berbahaya, kalimat tersebut dapat menyebabkan anak-anak tumbuh dengan mentalitas korban atau percaya jika mereka tidak dapat berhasil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut adalah lima kalimat yang dilarang diucapkan ke anak seperti dilansir dari CNBC Make It.

5 Kalimat yang 'Haram' Diucapkan ke Anak

1. "Kami tidak akan pernah mampu membelinya."

Jika sesuatu yang benar-benar diinginkan terasa terlalu mahal, jangan bersikeras jika orang tua tidak akan pernah bisa membaliknya. Sebaliknya, tunjukkan kepada anak-anak jika orang tua memiliki kendali atas keuangan rumah.

ADVERTISEMENT

Contoh kalimat yang bisa diucapkan oleh orang tua adalah: 'Mimpiku adalah membeli rumah besar untuk kita suatu hari nanti. Namun, karena saat ini kita tidak memiliki cukup uang, aku akan mengambil beberapa kelas daring agar aku dapat mengembangkan keterampilanku di tempat kerja dan memperoleh kenaikan gaji.'

Atau, jika anak ingin pergi ke taman bermain katakan kepada mereka: 'Kita tidak mampu membeli tiket karena tidak sesuai dengan anggaran kita tahun ini.' Kemudian, pertimbangkan untuk memberi mereka toples uang saku sehingga mereka dapat mulai menabung untuk pergi ke taman bermain

Dengan begitu, anak-anak akan menumbuhkan kebiasaan keuangan. Mereka akan tumbuh dengan megetahui jika mereka menginginkan sesuatu yang tidak mampu mereka beli, itu hanya masalah penyesuaian prioritas.

2. "Kamu membuatku sangat marah."

Sebagai orang tua, penting untuk tetap tenang dan menahan keinginan untuk menyalahkan anak-anak atau orang lain. Respons yang lebih sehat adalah, 'Aku tidak suka kalau kamu melakukan itu,' lalu jelaskan alasannya.

Penting bagi anak untuk memahami bagaimana perilaku mereka dapat memengaruhi orang lain. Ini akan mendorong mereka untuk lebih menyadari perasaan orang lain, bukan hanya perasaan mereka sendiri.

Selain itu, dengan tetap tenang, orang tua mengajarkan anak jika kita semua memiliki kemampuan untuk mengendalikan perasaan kita sendiri.

3. "Saya benci pekerjaan saya."

Katakanlah orang tua mengalami hari yang melelahkan di tempat kerja dan hanya ingin pulang dan melampiaskannya kepada pasangan. Mungkin tampak tidak berbahaya karena tidak berbicara langsung kepada anak, tetapi ingatlah jika anak-anak memang menangkap pesan ini.

Penelitian telah menemukan jika sikap orang tua terhadap kehidupan memiliki pengaruh besar dalam menentukan keberhasilan anak-anak, terutama dalam hal prestasi akademis.

Lebih jauh lagi, mengeluh tentang pekerjaan di depan anak-anak mengajarkan mereka bahwa bekerja tidaklah menyenangkan. Akibatnya, mereka mungkin tumbuh dengan keyakinan bahwa menjadi dewasa tidaklah menyenangkan.

Cara yang lebih baik untuk mengatasinya adalah dengan menjelaskan kepada anak tentang pilihan karier orang tua.

4. "Saya harus pergi ke toko."

Setiap kali orang tua mengatakan mereka harus melakukan sesuatu, entah itu mengurus tugas atau pergi makan malam di rumah teman, orang tua menyiratkan bahwa orang tua dipaksa untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin dilakukan.

Sebaliknya, tunjukkan kepada anak-anak bahwa setiap orang mengendalikan waktu sendiri. Anak-anak yang tumbuh menjadi orang sukses memahami bahwa hidup adalah tentang pilihan yang mereka buat.

Orang tua dapat mengajarkan mereka pelajaran penting ini dengan mengatakan sesuatu seperti: 'Hari ini aku tidak ingin berbelanja kebutuhan pokok, tetapi aku ingin memastikan kita punya persediaan makanan untuk minggu ini,' atau 'Aku lelah, tetapi kita sudah bilang ke Nenek kalau kita akan pergi ke rumahnya. Dan aku ingin memastikan aku menepati janjiku.'

5. "Semuanya akan baik-baik saja."

Jika anak tidak terpilih sebagai pemain inti untuk tim olahraga mereka, meyakinkan mereka bahwa semuanya akan selalu berjalan baik tidak akan mempersiapkan mereka untuk masa depan.

Alih-alih memberitahu mereka bahwa selalu ada akhir yang bahagia, ajari mereka bahwa mereka cukup kuat untuk menghadapi rintangan hidup.

Mungkin anak hanya perlu lebih banyak berlatih. Jika demikian, hibur mereka dengan pelukan dan akui perasaan mereka.

Kemudian, dorong mereka untuk terus berlatih dan mencoba lagi saat mereka merasa siap. Dengan melatih dan membimbing anak-anak melewati masa-masa sulit, mereka akan lebih siap menghadapi hal-hal yang tidak berjalan baik di masa mendatang.

Demikian lima kalimat yang 'haram' diucapkan ke anak. Orang tua, jangan sampai keceplosan ya!




(nir/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads